Keseruan Young Explorer di Labuan Bajo!

Hari keberangkatan Young Explorer pun akhirnya tiba, setelah menunggu setahun, akhirnya kami bisa berangkat walaupun kegiatannya tidak sesuai rencana tahun sebelumnya. Kegiatan Young Explorer ini dimulai dari Cipedak.

Setelah menginap semalam kami semua bangun di pagi hari, jam 1 untuk bersiap-siap naik bus menuju bandara Soekarno-Hatta. Setelah sampai kami melakukan check in yang cukup lama, sampai-sampai pinggang saya terasa pegal. Setelah itu guru membagikan kami tiket pesawat dan kami naik pesawat menuju Nusa Tenggara Timur.

Saat sampai tujuan yaitu bandara Komodo, kami langsung mengambil barang-barang dan naik mobil elf menuju penginapan di Denge. Perjalanan yang cukup panjang menuju tempat tersebut. Sesampainya di Denge kami makan, sholat, dan istirahat untuk bersiap-siap trekking di esok harinya.

Keesokan harinya kami akan melakukan kegiatan trekking menuju desa Waerebo. Trekking dari penginapan menuju Waerebo cukup panjang jadi menguras energi lumayan banyak dan membutuhkan kesabaran yang tinggi. Tetapi, setelah perjuangan yang panjang itu, kami semua berhasil sampai di atas bukit desa Waerebo dan semua rasa lelah itu terbayar oleh keindahannya Waerebo.

Di Waerebo kami mendapat banyak sekali informasi seperti; sejarah Waerebo, upacara pernikahan di sana, kearifan lokal disana dan masih banyak lagi. Esok harinya kami turun dari Waerebo kembali ke penginapan di Denge dan bersiap-siap untuk naik elf lagi menuju hotel di Labuan Bajo. Di tengah perjalanan menuju hotel, kami melakukan kegiatan bakti sosial dahulu di Masjid Agung di Siru. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan.

Bangun pagi, Al-Ma’tsurat bersama dan bersiap-siap untuk menuju ke pelabuhan dan berlayar menggunakan kapal pinisi. Naik kapal pinisi ini menjadi salah satu pengalaman favorit saya karena saya pertama kali naik kapal pinisi dan bersama teman-teman juga.

Tempat pemberentian pertama kami adalah pulau Kelor, di sana kami trekking ke atas dan berfoto-foto. Setelah itu kami kembali berlayar dan latihan snorkling. Menuju ke tempat pemberentian selanjutnya yaitu pulau Rinca dimana kami akan melakukan bakti sosial di sana. Kebetulan saat sudah di pulau Rinca cuaca mulai gerimis jadi bakti sosial mengelilingi rumah-rumah menggunakan jas hujan.

Esoknya, kami ingin melihat sunrise di puncak pulau Padar. Karena itu, kami bangun pagi sebelum subuh dan naik sekoci dari kapal menuju ke pantai pulau Padar dan shalat subuh di pantai tersebut. Setelah itu kami mulai mendaki ke atas, sesampainya di sana kami melihat sunrise yang begitu indah.

Sebelum kembali ke hotel, kami akan mengunjungi pulau terakhir, yaitu pulau Komodo, di sana kami trekking dan melihat serta berfoto-foto bersama dengan komodo. Akhirnya waktunya kembali ke hotel untuk istirahat karena esok harinya akan ada program Young Explorer yaitu “Waste Brand Audit” dimana kami membersihkan sampah-sampah dan mendatanya.

Esok hari pun tiba, sebelum ke pantai kami shalat shubuh, Al-Ma’tsurat, briefing dan sarapan. Setelah itu kami mulai berangkat menuju ke pantai, dan sesampai di sana kami menaruh tas kami dan mulai mempakai sarung tangan dan menyiapkan karung untuk membersihkan sampah. Setelah mengambil sampah-sampah selama kurang lebih 1 jam, kami mendata sampah-sampah tersebut.

Setelah itu kami kembali ke hotel, karena esok hari terakhir, sebelum kembali ke hotel kami diberi kesempatan oleh guru untuk membeli oleh-oleh. Oleh-oleh yang sempat saya beli itu adalah 2 macam kopi untuk ibu saya. Sesampai di hotel pun kami istirahat untuk persiapan pulang.

Hari terakhir Young Explorer pun tiba, tak terasa sudah ingin pulang saja, di hari terakhir ini saya rasanya cukup sedih karena Young Explorer sudah ingin berakhir tetapi tetap bahagia karena dari 7 hari di Nusa Tenggara Timur ini saya mendapat banyak pengalaman dan informasi baru.

Kami pun jalan kaki menuju bandara Komodo, dan naik pesawat menuju bandara Soekarno-Hatta. Sesampai di bandara Soekarno-Hatta kami naik bus menuju Cipedak, dan sesampai di Cipedak kami disambut oleh guru-guru, orang tua siswa serta kakak atau adik kami. Dan akhirnya, kami pulang ke rumah masing-masing.

Kesan saya selama kegiatan ini adalah saya sangat senang karena Young Explorer memberi saya banyak sekali pelajaran, hikmah, dan informasi-informasi baru. Saya dapat merasakan keseruan ini bersama teman-teman, guru serta pendamping kegiatan.

Pesan saya setelah melakukan kegiatan ini adalah jika kamu ingin meraih sesuatu berjuanglah terus dan jangan berhenti, pantang menyerah dan hadapi semua rintangan dalam perjuanganmu itu, karena usaha kita pasti akan terbalas, mungkin bukan sekarang tetapi bisa saja di masa depan nanti.

Ditulis oleh : Faiz, kelas 8 siswa Sekolah Alam Indonesia

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan