Konservasi Laut Membuat ‘Rumah’ Nemo di Perairan Pantai Teupin Cirik, Krueng Raya, Sabang

Melalui wadah Perkumpulan Forum Komunitas Peduli Wisata Nemo (FKP-Wisata Nemo) yang dibentuk oleh masyarakat lokal yang peduli akan wisata kampung, Yayasan Coral Oasis dengan kampanye “SAVE CORAL PULAU WEH” turut mendukung satu kegiatan konservasi laut berkonsep ‘Kampung Nemo’ yaitu dengan cara membuat rumah tiruan untuk Ikan Nemo.

Rumah tiruan yang sudah dibuat bisa dijadikan sebagai salah satu ikon produk pelancongan wisata bahari snorkeling dan selam (diving) yang baru di perairan pantai Teupin Cirik-Kampung Krueng Raya.

Rumah tiruan Ikan Nemo dibuat dengan menggunakan semen dan diletakkan di kedalaman 5 s.d 12 meter dari permukaan laut.

Penggunaan rumah tiruan yang direka khas ini adalah bertujuan untuk menyediakan habitat baru bagi kehidupan marina sehingga memungkinkan pertumbuhan semula ekosistem laut untuk karang berkembang dalam keadaan terbaik.

Tujuan utama dalam aksi konservasi ini adalah adanya keterlibatan aktif masyarakat lokal untuk memastikan ekosistem hidupan laut ini terus terpelihara dengan inisiatif tanggungjawab sosial warga setempat dalam menjaga alam sekitar melalui jalinan kerjasama.

Forum Komunitas Peduli Wisata Nemo (FKP-Wisata Nemo) juga berharap inisiatif ini dapat mendidik dan memupuk kesadaran di kalangan masyarakat setempat, pengunjung pantai Teupin Cirik, para nelayan, penikmat wisata snorkeling dan para penyelam untuk selalu menjaga kebersihan dan menghargai keindahan perairan.

Kampung Nemo mempunyai potensi besar untuk dijadikan daya tarik pelancong dari dalam dan luar negari yang berminat dengan kegiatan scuba dan penyelidikan dasar laut khususnya.

Ikon tersebut dapat menambah nilai komersil di kawasan sekitar dan sekaligus mampu meningkatkan sumber ekonomi penduduk setempat.

Sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk memastikan ekosistem hidupan marina ini senantiasa terpelihara dan dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat setempat.

Editor: AN.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan