Banjir Rob Selimuti Penduduk Pesisir Pantura

banjir rob

Banjir rob, tentunya bukan hal yang aneh bagi warga +62 ini. Setiap musim hujan datang tentunya air akan menjadi tamu harian para penduduk terlebih saat datang hujan lebat maka air akan menyelimuti rumah para penduduk.

Kurangnya penampungan air karena banyaknya pohon ditebang, tanah diganti dengan aspal, belum lagi sifat manusia yang masih membuang sampah sembarangan adalah beberapa faktor yang menyebabkan banjir.

Banjir Rob adalah salah satu banjir yang melanda Kabupaten Indramayu, air laut yang menggenangi daratan yang lebih rendah ditambah oleh curah hujan yang tinggi menjadi faktor datangnya banjir Rob yang sudah selama tiga minggu terakhir secara berturut-turut melanda penduduk pesisir laut Pantura tepatnya Kabupaten Indramayu.

“Di pemukiman sampai 50 centimeter” ujar Koordinator Lapangan Taruna Siaga bencana (Tagana). Beliau mengatakan khusus hari ini banjir Rob kembali melanda semakin tinggi .

banjir rob
Banjir di Jakarta

Perubahan iklim menjadi salah satu faktor banjir rob. Pakar iklim dan Meteorolog Badan Riset dan Inovasi Nasional beserta wakil ketua Kelompok Kerja I IPCC EdwinAndrian mengatakan, dampak perubahaniklimsemakin nyata ditandai dengan terjadinya kenaikan air laut.

Peningkatan itu terjadi karena adanay kenaikan suhu air laut yang kemudian salinitas air laut juga berubah sehingga garam menjadi berlebih yang membuat kenaikan muka air laut.

Mencairnya es di daratan membuat kenaikan air laut. Seperti di kawasan Greenland, Kutub Selatan, dan Himalaya.

“justru di tiga kutub itulah yang mengancam kita. Sementara es di kutub utara yang berada di lautan tidak” katanya dalam diskusi virtual pada kamis (16/09/2021).

Edvin menjelaskan, adanya land subsidence atau menurunnya permukaan laut sehingga mertengseknya air laut ke daratan.

Hal tersebut terjadi karena semakin menurunnya volume air di dalam tanah. Fungsi air di dalam tanah yakni untuk menopang permukaan tanah. Jika volume air habis, maka akan terjadi penurunan tanah.

Hal itu terjadi karena penggunaan sumur-sumur oleh masyarakat. Disebabkan oleh tidak tersedianya air maka masyarakat menggunakan air tanah  yang ada dalam sumur untuk dikonsumsi.

banjir rob
Banjir di Jakarta

Banjir Rob yang melanda wilayah pesisir laut Pantura mengharuskan warga sekitar mengungsi juga kegiatan sekolah terganggu.

Diarsir dari Antara News 2020, pemerintah mengeluarkan Rp.54,9 triliununtuk proyek pengamanan pesisir Pantura.

Sebagai upaya mengatasi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir laut pantura,pemerintah melaluiKementrian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) mengawalproyek prioritas pengaman pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Meski demikian, bencana tetaplah bencana yang tak bisa kita hindari, bulan November 2021 banjir rob kembali melanda.

Kita kita tahu bahwa curah hujan yang lebat dan naik air laut bukanlah hal yang bisa kita kendalikan, namun kita bisa meminimalisir risiko terjadinya banjir rob.

Hal yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut :

  1. membangun atau memperbaiki sheet pile (dinding vertikal tipis) yang dipergunakan untuk menahan tanah dan menahan air masuk.
  2. membangun rumah pompa
  3. membangun rumah panggung
  4. penataan bangunan sekitar pantai

Banjir rob bukanlah hal yang bisa kita hindari karna bencana alamadalah hal yang tak biosa dipisahkan dari kehidupan kita. Namun, kita bisa melakukan hal-hal untuk meminimalisir resiko yang diakibatkan oleh banjir rob.

Kebiasaan baik menjaga lingkungan, mulai dari kesadaran untuk tidak membuang sampah adalah hal yang penting yang harus kita lakukan. “jika kita menjaga alam,maka alamakan menjaga kita” begitulah kata pepatah.

Baca juga: Pantai Utara Jawa dan Sekelumit Masalah Rumah Tangganya

Sumber: Tribun Jabar, Kompas.cpm 

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan