Udang Mantis: Mata Tajam, Cantik, dan Terkenal, Tapi Suka Mukul

udang mantis

Udang Mantis merupakan salah satu kelompok crustacea. Secara taksonomi, udang ini masuk ke dalam kelas Malocostraca dengan ordo Stomatopoda. Dalam bahasa lokal udang ini sering diseut juga dengan nama udang sentadu.

Terdapat lebih dari 450 spesies udang mantis di dunia. Kelompok udang ini umumnya memiliki ukuran panjang tubuh total mencapai 30 cm.

Tiap spesies memiliki beragam warna. Salah satu yang terkenal dengan warna mencolok dan sering menjadi incaran para fotografer bawah air adalah Peacock Mantis Shrimp (Odontodactylus scyllarus) atau disebut udang mantis merak dalam bahasa lokal karena warna tubuhnya mirip dengan warna ekor burung merak.

Udang mantis betina mampu bertelur dengan jumlah ratusan. Telurnya akan menempel di bawah ekornya atau disimpan di lubang-lubang di habitatnya di bawah laut (pasir atau terumbu karang).

Bagian mata udang mantis./ Foto: Smithsonian Channel

Salah satu keistimewaan udang mantis ada di matanya. Udang mantis dapat melihat cahaya yang terpolarisasi juga bisa mengubah cahaya tersebut dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Atas kemampuanya itu, udang ini diduga dapat melihat makhluk metafisik.

Cara Memangsa dengan Kekuatan Tinju dan Menusuk

Udang mantis adalah hewan karnivora yang memakan hewan lain yang lebih lembut dan kecil, seperti cacing, cumi-cumi, dan ikan.

Ia memiliki daktil dan cakar kuat di bagian depan tubuhnya yang digunakan untuk menyerang mangsa dan pertahanan diri dengan cara meninju, menusuk, atau menyabet.

Kemampuan meninju dari udang mantis ini juga istimewa karena memiliki kecepatan dan kekuatan yang luar biasa. Bagian luar cakar pemukul udang mantis terdiri dari kristalisasi mineral hidroksiapatit yang merupakan mineral utama penyusun tulang dan gigi manusia.

udang mantis
Bagian cakar pemukul udang mantis./ Foto: Smithsonian Channel

Kekuatannya itu mampu melumpuhkan target yang ukurannya lima kali lebih besar dari tubuhnya sendiri. Kemampuannya ini digunakan untuk memecahkan cangkang kerang, kepiting, ataupun cangkang moluska lainnya.

Kelompok udang matis ini umum ditemukan pada habitat laut dangkal di wilayah tropis dan sub-tropis. Namun sebagian spesies dari genus Harpiosquilla bisa tinggal di kedalaman 92 meter di bawah permukaan laut. Udang mantis ditemukan hampir di seluruh perairan di Indonesia.***

Baca juga: Lobster, Makanan Orang Miskin dan Narapidana yang Ditenar-tenarkan

Sumber:

https://www.barrierreef.org/the-reef/animals/mantis-shrimp

Ahyong, Shane T. 2012. The Marine Fauna of New Zealand: Mantis Shrimp (Crustacea: Stomatopoda). Wellington: NIWA (National Institute of Water Ana Atmospheric Research)

Marshall, Justin. et.al. 2007. “Stomatopod Eye Structure Ana Function: A Review”. Arthropod Structure & Development 36 (2007): 420-448

Amaral, Antonio Lucas S. et.al. 2021. “Injuries in Humans Caused Bay Mantis Shrimp or Siriboia (Crustacea: Stomatopoda)”. Journal of the Brazilian Society of Tropical Medicine, Vol. 54 (e0858-2020), 2021

Wardianto, Y & Mashar, Ali. 2011. “Population Dynamics of the Indonesian Mantis Shrimp, Harpiosquilla raphidea (Fabricius 1978) Collected From a Mud Flat in Kuala Tungkal, Jambi Province, Sumatera Island”. Ilmu Kelautan, Juni 2011, Vol. 16 (2): 111-118

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan