Apa yang Akan Terjadi Jika Plankton Hilang dari Bumi

plankton

Plankton memiliki berbagai jasa bagi bumi, di antaranya adalah sebagai penyedia oksigen utama, komponen utama rantai makanan ekosistem perairan, menyerap karbon dioksida dari atmosfer, hingga memasok bahan bakar kendaraan.

Meskipun ukurannya sangat kecil, tapi mereka memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan ini. Kalau sampai plankton menghilang dari lautan, mungkin dunia ini akan berada dalam kekacauan besar. Kecil-kecil cabe rawit ya.

Plankton ada dua jenis, yakni fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah organisme yang mirip tumbuhan, ia memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis.

Zooplankton dan ikan kecil lainnya memakan fitoplankton. Zooplankton dan ikan kecil tersebut menjadi sumber makanan bagi ikan yang lebih besar atau makhluk hidup lainnya dan seterusnya dalam rantai makanan.

Dari anjing laut hingga lumba-lumba, hampir setiap makhluk di laut memakan plankton atau organisme yang bergantung pada plankton. Bahkan ikan paus pun sangat bergantung pada plankton sebagai sumber makanan utamanya.

Peran plankton tak hanya berhenti di ekosistem perairan, bahkan beruang kutub dan burung laut ikut memakan makhluk hidup yang memakan plankton.

plankton
Plankton laut dalam dilihat di bawah mikroskop. / Foto: Solvin Zankl / Greenpeace

Berikut beberapa akibat fatal yang terjadi jika plankton menghilang dari bumi.

  1. Penghasil oksigen

Populasi plankton sangat banyak, mereka berjumlah triliunan dan tersebar di seluruh lautan. Dengan jumlahnya yang mencapai triliunan itu, rupanya plankton adalah penjaga iklim bumi yang sebenarnya.

Pada kenyataannya seluruh makhluk hidup di bumi bergantung pada plankton. Mereka menghasilkan 70 persen oksigen yang kita hirup loh.

  1. Bisa menghilang mendadak

Plankton di seluruh dunia bisa saja lenyap secara tiba-tiba tanpa manusia menyadarinya. Kita semua tetap melanjutkan kehidupan sehari-hari kita seperti bekerja, makan makanan enak, dan menghirup udara segar tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tapi itu tidak akan bertahan lama, reaksi berantai akibat menghilangnya plankton dari dunia bakal langsung terjadi tidak lama kemudian.

  1. Plankton dapat berpotensi lenyap akibat suhu laut

Melansir dari IDN Times, apabila plankton yang ukurannya lebih kecil dari diameter rambut manusia menghilang, maka lautan, planet, dan spesies kita akan berada dalam bahaya serius.

Apalagi saat ini suhu laut global terus meningkat, bisa saja plankton lenyap lebih cepat daripada yang kita duga.

Plankton sendiri sudah mulai berkurang sejak tahun 1950. Sejak itu, menurut NASA jumlah plankton terus berkurang sebanyak 1 persen tiap tahunnya.

  1. Ikan kecil cepat mati

Plankton berperan sebagai makanan untuk ikan kecil di laut. Pasalnya, hampir semua predator kecil di laut menjadikan plankton sebagai sumber makanan utama.

Jadi, jika plankton menghilang dari lautan, maka ikan kecil akan menyusul tidak lama kemudian karena sudah tidak punya sesuatu untuk dimakan. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika populasi ikan pun ikut punah.

  1. Predator yang lebih besar turut lenyap

Setelah semua predator kecil hilang, tidak ada yang bisa dimakan makhluk besar di lautan. Praktis, hewan seperti lumba-lumba, hiu, dan paus akan segera binasa juga.

Reaksi berantai yang menghancurkan ini akan dengan cepat memperluas jangkauannya keluar dari lautan. Mulai dari burung-burung laut, anjing laut, dan beruang kutub semua akan mendapati diri mereka mati kelaparan.

  1. Plankton sebagai penghasil oksigen

Fitoplankton dan rumput laut menghasilkan 70 persen oksigen Bumi. Faktanya, salah satu jenis fitoplankton, Prochlorococcus menghasilkan oksigen untuk satu dari lima kali tarikan nafas manusia.

Tidak hanya membantu menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, fitoplankton juga mengambil karbon dari atmosfer dan menyimpannya jauh di dalam lautan. Artinya, plankton juga mengekang perubahan iklim.

  1. Tidak ada lagi yang menyerap karbon dioksida

Plankton memiliki peran yang sangat penting atas udara yang kita hirup sehari-hari. Mereka menghasilkan setengah dari oksigen dunia melalui fotosintesis, dan mereka menyerap karbon dioksida dari atmosfer kita untuk dibawa ke bawah laut.

Jika semua plankton menghilang, itu akan meningkatkan kadar karbon di udara kita, yang tidak hanya akan mempercepat perubahan iklim, tetapi juga membuat manusia sulit untuk bernapas.

Proses plankton menyimpan karbon ini hampir mirip dengan proses yang digunakan pohon untuk menyimpan karbon dalam daun. Karena fotosintesis mengkonsumsi karbon dioksida, karbon pada dasarnya disimpan di setiap plankton.

     8. Produksi bahan bakar kendaraan

Plankton juga berjasa dalam pasokan minyak bumi sebagai bahan bakar utama kendaraan. Melalui proses yang berasal dari laut kuno, plankton terlibat dalam produksi bahan bakar.

Ketika plankton mati, mereka akan tenggelam ke dasar lautan. Di dasar lautan, puing-puing mengendap di atasnya dan reaksi kimia mengubah bahan menjadi lilin kerogen dan bitumen (aspal), tar hitam yang merupakan salah satu bahan utama minyak bumi.

Kerogen juga mengalami perubahan lebih lanjut saat memanas dan berubah menjadi minyak mentah. Kerogen juga bisa berubah menjadi gas alam apabila suhu lebih panas.

Itulah beberapa hal yang akan terjadi kalau sampai plankton punah dari dunia. Ngeri kan? Makanya hargai selagi ada. Enggak dianggap itu sakit banget loh rasanya.***

Baca juga: Kisah Kalu, Si Hiu Nan Pilu 

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan