Nasib Para Nelayan di Pantai Wisata Anyer

Dari kejauhan terlihat orang-orang sedang berkerumun di pinggir pantai. Mereka terlihat mengelilingi sebuah perahu kayu yang ditambatkan di pinggir pantai. Saya merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi di sana, dan akhirnya mendekatinya.

Saat itu saya sedang traveling ke salah satu pantai wisata yang ada di kecamatan Anyer, Provinsi Banten, yaitu Pantai Pasir Putih Bandulu. Pantai ini menjadi favorit warga Jawa Barat tepatnya terletak di Kota Serang, Banten .

Setelah sampai di lokasi, ternyata mereka sedang mengerumuni beberapa nelayan yang sedang menjala ikan. Mereka menarik jala dengan perlahan dan seirama. Beberapa orang di sekitar ikut membantu para nelayan menarik jala. Mereka terlihat bersemangat menarik jala yang telah ditebar ke tengah lautan beberapa saat sebelumnya.

Mungkin, bukan hanya para nelayan saja yang penasaran berapa banyak ikan yang akan didapat, tapi kami juga sangat penasaran, berusaha menebak-nebak berapa banyak dan ikan jenis apa saja yang akan terjaring di jala itu. Malah, saya berniat membeli ikannya langsung dari nelayan. Biasanya harganya lebih murah dan ikannya tentu saja masih segar.

Setelah menunggu beberapa saat, ternyata ikan yang didapat sangat sedikit dan ukurannya kecil-kecil. Bahkan, tidak terlihat jelas jenis ikan apa yang ada di jala tersebut. Yang saya tahu hanya udang, kepiting, dan kelomang. Ukurannya juga kecil-kecil.

Menurut salah seorang kenalan di pantai itu, pantai yang dijadikan tempat wisata memang jarang terdapat ikan. Apalagi, kalau pantai wisata itu sangat ramai seperti di sini. Banyaknya aktivitas wisatawan di pantai mungkin membuat ikan tidak mau mendekat. Speedboat dan jetsky yang digunakan para wisatawan serta perahu wisata yang mondar-mandir membuat ikan menjauh.

Bahan bakar transportasi air itu juga mungkin ada yang terbuang ke laut dan sampah yang dihasilkan oleh para wisatawan mungkin mencemari lingkungan dan membuat air laut menjadi tidak sejernih biasanya. Sehingga, terumbu karang tidak tumbuh dengan baik, sehingga ikan-ikan tidak bisa berkembang biak di sekitar pantai.

Akhirnya, para nelayan tidak dapat berharap banyak dengan apa yang mereka usahakan. Aktivitas menarik jala dan ikan yang terperangkap di jala hanya menjadi tontonan para wisatawan yang sedang berlibur dan menghabiskan waktu weekend di pantai.

Lanjutnya, jika ingin mendapatkan ikan yang lebih banyak, para nelayan harus menjaring ikan jauh ke tengah lautan atau mendekati pulau-pulau yang masih berada di kawasan Anyer, seperti di pulau Sangiang. Biasanya di dekat pulau ini jumlah ikan masih melimpah dengan ukuran yang cukup besar.

Jika, tidak ingin memancing jauh ke tengah lautan atau di sekitar pulau, para nelayan seringnya memancing di pantai yang masih terdapat karang. Biasanya, di pantai dengan karakteristik seperti ini, sedikit sekali didatangi oleh para wisatawan.

Sehingga, lingkungan pantai tidak terlalu ramai dan kondisi perairan pantai masih bersih dan jarang tercemari oleh sampah. Jadi, ikan yang didapat cukup memuaskan. Berlibur ke Anyer tidak semata mata hanya bertujuan untuk berenang di Pantai dan bermain ombak. Makan ikan dari hasil tangkapan nelayan lokal merupakan agenda yang ditunggu wisatawan .

Editor : Annisa Dian Ndari

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan