Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo Barat: Laguna Tempat Manta Berdendang

wayag, waigeo barat, raja ampat

Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Waigeo Barat merupakan sebuah kawasan konservasi laut nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

SAP Kepulauan Waigeo Barat adalah bagian dari Kepulauan Raja Ampat yang sangat terkenal dan menjadi destinasi favorit baik turis Indonesia bahkan mancanegara. Raja Ampat terkenal dengan pantai dan terumbu karangnya yang kaya akan biota laut.

Letak SAP Kepulauan Waigeo Barat. / Gambar: Google Maps 2023

Perairan di kepulauan ini ditetapkan suaka alam oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Kehutanan 891 /Kpts-II/1999 Tanggal 14 Oktober 1999 , dengan luas 271.630 hektar. Sementara rencana pengelolaan baru ditetapkan beberapa tahun kemudian, mengacu dalam Kepmen KP Nomor 60/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 6 Oktober 2014.

Ada tiga zona penting yang ditetapkan di perairan ini. Zona Inti yang merupakan daerah khusus untuk pemanfaatan penelitian, Zona Sasi yang merupakan daerah khusus untuk penangkapan ikan oleh masyarakat tradisional di daerah setempat, dan Zona Pemanfaatan yang merupakan daerah yang ditetapkan untuk pemanfaatan, salah satu contoh adalah pariwisata. Zona inti seluas 2%, zona Sasi 3 % dan terluas zona pemanfaatan 95%.

SAP Kepulauan Waigeo Barat terdiri dari 195 pulau kecil sebagai pembentuknya. Ratusan pulau tersebut tertutup hutan dan pulau kecil terbanyak berada di Pulau Wayag.

Pemandangan pulau-pulau kecil di Wayag, SAP Kepulauan Waigeo Barat, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Perairan di pulau ini terdapat banyak laguna yang indah, sehingga menjadi tempat destinasi paling favorit bagi wisatawan di Raja Ampat. Berbagai keanekaragaman hayati hidup berdampingan di SAP Kepulauan Waigeo Barat ini.

Selain memberi manfaat kepada lingkungan, kehadiran keanekaragaman ini juga memberi manfaat ekonomi (perikanan dan pariwisata) kepada masyarakat setempat. 

Bagaimana Ekosistem di Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo Barat?

Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo Barat memiliki dua ekosistem kunci yaitu ekosistem karang dan ekosistem mangrove.

Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat masuk dalam gugusan Coral Triangle. Dan di sini keanekaragaman spesies karang cukup tinggi hingga mencapai 533 jenis karang.

Tutupan karang nya masuk kategori cukup baik, disebutkan bahwa tidak ada gangguan atau ancaman yang signifikan yang bisa merusak tutupan karang tersebut.

Penyelam berenang di antara karang dan ikan di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Persentase tutupan karang pada tahun 2015 yakni 26,36%, tahun 2016 sebesar 26,55%, tahun 2017 sebesar 27,24% dan tahun 2018 sebesar 26,55%.

Ekosistem mangrove ini berada di gugusan pulau Pulau Bag, Pulau Uranie, Pulau In, dan Kepulauan Wayag. Luas mangrove ini 345, 2 hektar dan terdiri dari 7 jenis mangrove dan dengan persentase tutupan 71,61 persen.

Megabentos

Megabentos adalah biota atau orgnisme yang berukuran lebih dari 1 cm yang hidup di atas atau di dalam dasar laut, meliputi biota menempel, merayap dan meliang.

Megabentos tersebar di seluruh ekosistem perairan SAP Kepulauan Waigeo Barat. Ragam megabentos tercatat mulai dari kima, teripang, bintang laut biru, Drupella Spp, keong Trachidae, bulu babi, dan lobster. 

Ikan Karang

Telah terdata, kelompok ikan indikator (ikan yang menjadi indikator bagi tingkat kesuburan terumbu karang) ada 18 jenis dengan jumlah kelimpahan 3.125 individu/hektar.

Hiu karang blacktip berenang di pantai di daerah Wayag kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Kelompok ikan herbivora (kelompok ikan yang mempunyai tingkat tropik sebesar 2 – 2,5 yang banyak memanfaatkan plankton, dan makrofita sebagai makannya) terdapat 33 jenis dengan besaran kelimpahan 925 individu/hektar.

Ikan target (ikan yang merupakan target dalam penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti Seranidae, Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae, Mulidae, Siganidae, Labridae dan Haemulidae) terdapat 23 jenis dari kelimpahan 400 individu/hektar.

Biota Laut yang Dilindungi

SAP Kepulauan Waigeo Barat juga memberi perlindungan khusus kepada biota laut yang dilindungi. Baik perlindungan secara nasional maupun perlindungan internasional. Salah satunya Penyu hijau.

Penyu ini banyak dijumpai di Pulau Piay dan Pulau Sayang. Sudah jelas keadaan pantai berpasir ini menjadi tempat pilihan penyu tersebut untuk bertelur.

Selain penyu hijau, ada juga pari manta. Pari manta ini banyak di laguna di perairan Pulau Wayag

wayag raja ampat
Pari manta berenang di atas terumbu karang di Raja Ampat, Papua, Indonesia.

Sudah jelas, begitu banyak hayati yang berperan untuk keseimbangan rantai makanan dan lingkungan perairan. Artinya ketika kelestariannya  terus dijaga, akan memberi nasib baik untuk manusia. Ini salah satu contoh perairan yang ada di Indonesia. 

Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di SAP Kepulauan Waigeo Barat?

Kelestarian sumber daya laut mulai ikan dan biota lainnya tidak lepas dari pola pemanfaatan tradisional seperti yang dimiliki masyarakat di sini yang dikenal dengan tradisi “Sasi” oleh masyarakat pemilik ulayat di SAP Kepulauan Waigeo Barat.

Masyarakat Raja Ampat memancing di atas dermaga kayu.

Ada dua macam tradisi ini. Buka Sasi dan Tutup Sasi. Buka Sasi berarti masyarakat dapat menangkap ikan di dalam perairan ini. Sedangkan Tutup Sasi berarti masyarakat tidak boleh menangkap Ikan di perairan ini.

Buka Sasi dan Tutup Sasi di atur dalam kurun waktu yang adil bagi lingkungan perairan serta isinya, berlaku adil juga bagi masyarakat yang bergantung pada lingkungan yang ada. 

Untuk nelayan yang ingin melakuakn aktivitas memancing atau penangkapan ikan akan berangkat dari tiga jenis armada yang berbeda standar satu dengan lainya. Ada armada tanpa mesin, armada dilengkapi mesin 5,5 PK dan armada dengan mesin 15 PK. Nelayan tinggal menyesuaikan antara standar armada dan jenis perahu yang akan digunakan. 

Pemandangan kawasan pesisir pemukiman warga Raja Ampat.

Ikan hasil tangkapan kemudian dijual dalam dua pilihan. Pertama melalui pengumpulan dan pilihan kedua dengan menjual sendiri.

Sejauh ini, data Nelayan yang memilih pengumpul sebanyak 61% sementara nelayan yang menjual sendiri sebanyak 31%. 

Sisi ekonomi lain adalah dengan panorama alam yang indah di SAP Kepulauann Waigeo Barat ialah melalui kegiatan pariwisata. Wisatawan sering sering terpikat dengan berekreasi atau berwisata diving (menyelam) dan Hiking (mendaki) puncak Pulau Wayag.***

Baca juga: Kawasan Konservasi Laut: Taman Wisata Perairan Kepulauan Padaido, Biak Numfor, Papua

Sumber: BKKPN Kupang, KKP RI Tahun 2020

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan