Jaga Pesona si Lumba-lumba Menggemaskan di Teluk Kiluan

Siapa yang tak tahu dengan lumba-lumba, binatang laut yang terkenal pintar dan menggemaskan ini juga terkenal sebagai hewan penolong. Banyak kisah tentang kebaikan hati lumba-lumba yang membantu manusia, salah satu kisah yang cukup viral di tahun  2007.

Kilas balik tepatnya tanggal 28 Agustus 2007 ketika Peselencar California Todd Endris tiba –tiba diserang berturut – turut  oleh Great White, datang seekor lumba – lumba yang menyelamatkan dengan membentuk sebuah cincin pelindung agar hiu tersebut tidak datang lagi, peristiwa tersebut hampir saja berujung maut jika tak ada sang lumba – lumba  yang menolong pria tersebut.

Para ilmuwan juga percaya bahwa lumba – lumba kecerdasannya hampir sama dengan manusia, otak pada lumba – lumba lebih besar dari pada manusia. Lumba – lumba hidung botol mampu mengenali diri sendiri di cermin dan memiliki kepribadian yang berbeda bahkan dapat berpikir tentang masa depan berdasarkan penelitian.

Nah  bagi kalian yang ingin menikmati atraksi lumba – lumba secara langsung, teluk kiluan merupakan destinasi wisata yang wajib kalian kunjungi, teluk kiluan menjadi jalur migrasi dari dua jenis lumba – lumba, yakni lumba – lumba hidung botol (Tursiops Truncatus) dengan badan yang lebih besar dan berwarna abu – abu, serta lumba – lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil.

Teluk kiluan berada sekitar 80 kilometer dari Kota Bandar Lampung,  jarak tempuh yang kalian perlukan untuk sampai disana sekitar 3-4 jam perjalanan, tepatnya di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Setiap harinya di sana akan ada puluhan bahkan ratusan lumba – lumba hidung botol dan lumba – lumba  Paruh panjang  yang siap menyapa kalian. Bila kalian yang beruntung kalian bisa juga menjumpai ikan paus, yang sesekali akan muncul di permukaan air. Pesona lumba – lumba yang menari dengan indah  dan menyapa dengan ramah menghampiri pada setiap orang yang melihatnya.

Selain pesona lumba- lumba tersebut, teluk kiluan merupakan surga tersembunyi, pemandangan yang disuguhkan dengan pantai gradasi biru kehijaun, air yang jernih dan terumbu karang serta ikan hias dapat telihat jelas, bisa jadi referensi bagi kalian butuh vitaminSEA.

Pemandangan bawah laut yang mempesona mengundang hasrat untuk menyelam. Pemandangan senja dan sunset  dan segala pesona yang disuguhkan akan membuat kita bersyukur dan memuji keindahan Sang Pencipta. Tentunya rasa syukur kita, harus kita buktikan dengan tidak merusak dan tetap menjaganya agar terus mempesona dan dapat dinikmati penerus kita kelak.

Bottlenose dolphin

Banyak hal yang dapat kita lakukan mulai dari menjaga kebersihan laut, tidak membuang sampah apapun ke dalam laut, menyebarkan informasi terkait bahaya yang mengintai lumba – lumba, agar tak dimanfaatkan serta diperjualbelikan oleh orang –orang yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu cara yang paling mudah lainnya untuk membantu dan menjaga pesona lumba – lumba dengan tetap membiarkannya hidup bebas di habitnya. Jika kamu ingin melihat lumba-lumba datanglah ke habitat aslinya, bukan membeli tiket atraksi di sebuah taman hiburan.

Walaupun lumba – lumba sangat menggemaskan jangan sampai kalian memberi makan, memegang atau melalukan sesuatu yang dapat mengganggu kehidupannya. Populasi lumba-lumba sudah banyak berkurang jadi kita harus tetap membiarkan mereka hidup dan tidak punah .

Masih banyak hal lain yang dapat kalian lakukan, selain hal – hal di atas, jadilah konsumen cerdas lebih teliti dalam membeliu produk makanan laut. Salah satu ancaman bagi  populasi lumba – lumba adalah penangkpan ikan komersial,  jika kalian menyukai produk laut lebih cermat dan teliti sebelum membelinya.

Yuk mulai dari sekarang, dari diri sendiri, jika bukan kita siapa lagi? Jaga Pesonaku, jaga Fauna Indonesia, Jaga Laut Indonesia!

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan