7 Fakta Sampah Plastik di Laut yang Harus Kamu Tahu

Per 1 Juli 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi banyaknya sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia.

Ada banyak alasan yang mendukung larangan tersebut dan upaya penanganan sampah plastik lain yang dilakukan Indonesia. Supaya kamu lebih yakin untuk mengurangi sampah plastik, yuk simak fakta terkait sampah plastik di laut berikut ini.

1. Rata-rata Setiap Orang di Indonesia Menggunakan 700 Kemasan Plastik Per-tahun

plastic bag

Menurut Earth Policy Institute, ada 2 juta kantong plastik yang digunakan setiap menit oleh orang-orang di seluruh dunia. Sementara itu, menurut Greeneration, organisasi non pemerintah yang bertujuan mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, setiap orang di Indonesia rata-rata membuang 700 kemasan plastik setiap tahunnya.

2. Isi Lautan Pada 2050 Didominasi Plastik

Sebuah studi menunjukkan bahwa terdapat produksi sampah sebanyak 311 juta ton pada 2016. Angka ini diperkirakan meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun. Oleh karena itu, studi tersebut memprediksi akan ada lebih banyak plastik ketimbang ikan di lautan pada 2050. Hmm, nggak kebayang kan bagaimana kondisi lautan di masa depan kalau kita masih tidak peduli pada polusi plastik di laut!

3. Jumlah Mikroplastik di Dunia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional Australia menemukan sekitar 14 juta ton partikel mikroplastik di dasar laut yang tersebar di seluruh dunia. Sementara itu, Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) menemukan fakta bahwa tingkat pencemaran di dasar laut dua kali lipat dari tingkat pencemaran di permukaan laut dengan jumlah mikroplastik 25 kali lebih tinggi daripada temuan penelitian sebelumnya.

4. Sampah Plastik Bisa Membunuh Biota Laut

pencemaran laut

Seperti yang kita tahu, sampah plastik tidak akan bisa terurai sempurna sampai ratusan tahun dan hanya akan berubah menjadi partikel kecil atau mikroplastik yang menyebar di perairan dunia. Mikroplastik inilah yang akan dikonsumsi oleh hewan-hewan laut dan membunuh mereka. 

Penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological Diversity) pada 2016 menyebutkan bahwa sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies biota laut dengan 44 persennya adalah burung laut dan 40 persennya adalah mamalia laut.

5. Sampah Plastik Berbahaya Bagi Manusia

Bukan cuma bisa membunuh biota laut, sampah plastik yang dikonsumsi oleh manusia lewat makanan laut yang mengandung mikroplastik juga bisa menyebabkan kesehatan manusia terganggu. Mulai dari gangguan sistem saraf, hormon, dan kekebalan tubuh, sampai meningkatnya risiko kanker.

6. Indonesia Negara ke-2 Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Menurut penelitian Jambeck tahun 2015, Indonesia dengan jumlah penduduk 187,2 juta jiwa menduduki peringkat kedua dengan jumlah marine debris 0,48-1,29 juta metric ton / tahun.

7. Sampah Plastik Tidak Boleh Dibakar

plastik

Banyak orang melakukan pembakaran untuk mengurangi sampah plastik. Faktanya, WHO menyebutkan bahwa sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan gas rumah kaca, dioksin, dan furan yang berbahaya bagi kesehatan dan memicu kanker pada tubuh manusia. 

Itulah tujuh fakta sampah plastik yang bisa membuat kita semakin semangat untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan laut agar tetap lestari. Ada lagi fakta lain yang kamu tahu?***

Baca juga: Mikroplastik Kini Mejeng di Darah Manusia

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan