Pohon Kelapa dan Bencana Tsunami

Tanaman kelapa dikenal sebagai tumbuhan serbaguna. Setiap bagiannya memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Pohon dari jenis palem ini memiliki nama ilmiah Cocos nucifera. Pohon kelapa juga dikenal dengan sebutan “pohon kehidupan”, hal ini dikarenakan pada setiap bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan seperti buah kelapa, sabut kelapa, daun kelapa, bahkan akar kelapa.

Hampir setiap umat manusia di belahan bumi manapun sangat mengenal baik pohon satu ini. Tetapi pengetahuan masyarakat luas hanya terbatas pada pemanfaatan pada bagian buahnya saja.

Manfaat dari akar pohon kelapa sangatlah banyak. Namun tahukah kamu bahwa pohon kelapa dapat menahan abrasi dan menekan gelombang tsunami. Tidak pernah disangka, selain hanya dijadikan tumbuhan pantai, manfaat akar pohon kelapa ini juga dapat dirasakan oleh manusia, baik manfaat akar pohon kelapa bagi kesehatan maupun manfaat akar pohon kelapa bagi kehidupan sehari-hari.

Daun pohon kelapa digunakan pada kegiatan perikanan di pesisir. / Canklang Kanthong / Greenpeace

Batang yang lentur tentu tidak mudah patah daripada batang yang tidak lentur. Akar menjadi bagian yang paling penting dari pohon kelapa sehingga sangat tahan terhadap terpaan angin. Akar pohon kelapa berbentuk serabut yang menyebar ke segala arah, bukan akar tunggal yang menusuk ke dalam tanah.

Biasanya akan tumbang, atau setidaknya mengalami patah cabang, saat diterjang badai. Namun hal itu tidak berlaku bagi pohon kelapa.

Pohon yang identik dengan iklim tropis tersebut memiliki daya tahan yang luar biasa saat terjadi cuaca buruk ketimbang pohon lain.

Misalnya saja seperti dampak tsunami yang pernah dirasakan masyarakat Indonesia dalam musibah besar di Aceh dan Pangandaran beberapa tahun lalu.  Tsunami Aceh dengan tinggi puncak 30 meter menelan korban 230 ribu jiwa.

Belajar dari bencana tsunami tersebut, berbagai upaya dilakukan untuk menekan dampak tsunami seperti membangun early warning system serta shelter atau tempat berlindung dari terjangan ombak.

Tapi selain itu, ekosistem pesisir yang sehat disebut juga dapat melindungi dan mengurangi dampak tsunami terhadap permukiman pesisir.

Tahukah kamu bahwa ekosistem pesisir seperti mangrove dan kelapa dapat menahan kekuatan tsunami. Contohnya seperti pesisir Sri Lanka dengan tsunami tahun Desember 2004 lalu dapat dihambat sehingga mengurangi daya rusaknya. Hal ini disebabkan karena pesisir Sri Lanka banyak ditumbuhi tanaman kelapa yang sehat.

Dikutip dari TribunNews.com mengacu pada hasil penelitian FAO, Nelson menambahkan hutan pesisir dengan beragam vegetasi termasuk kelapa efektif dapat menahan laju tsunami. Adanya pohon kelapa semakin memperkuat vegetasi mangrove atau hutan pantai. Apalagi kelapa secara ekonomi dapat menyokong penghidupan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.

Selain itu, dalam beberapa musibah banjir atau tsunami, kelapa menjadi salah satu tempat untuk menyelamatkan diri. Air kelapa pun dapat menjadi sumber air bersih untuk di minum ketika sumur atau sungai tercemar saat terjadinya suatu musibah. Saat bulan-bulan tertentu, nelayan atau kapal kecil biasanya juga mampir berlindung di pulau-pulau kelapa ini.

Dalam pohon kelapa batangnya tak terbuat dari kayu. Di dalam batangnya terdapat jaringan-jaringan spons yang bertebaran tak teratur, jika kebanyakan pohon meletakkan cincin saat mereka tumbuh setiap tahun. Maka berbeda dengan pohon jenis palem. Beberapa selnya mudah dibentuk, mudah dilipat dan kemudian kembali ke posisi semula.

Vegetasi pohon kelapa di pesisir. / Nilmar Lage / Greenpeace

Pohon kelapa mempunyai kemampuan untuk menyerap air dalam jumlah banyak dan bisa mencegah bencana banjir.

Pohon kelapa juga dapat menjdi pemecah gelombang pantai. Jika kita memperhatikan bentuk dari akar kelapa, maka pastinya akan takjub dengan begitu banyaknya akar pohon kelapa yang menahan keseluruhan pohon kelapa tersebut.

Kekuatan dari akar pohon kelapa ini pun telah terbukti dan bahkan dijadikan model kontruksi pondasi pada gedung-gedung tinggi. Sehingga dengan kekuatan akarnya, akan sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat, jika pohon kelapa ditanam di daerah-daerah pantai, pohon kelapa dapat menahan kuatnya gelombang besar yang dapat membahayakan masyarakat sekitarnya.

Pohon kelapa juga dapat mencegah abrasi. Pada bagian akarnya yang sangat kuat mencengkeram tanah. Karena kekuatannya tersebut kelapa banyak ditanam di sekitar pantai. Manfaat akar pohon kelapa yang bisa didapatkan jika menanam pohon kelapa berakar kuat tersebut di pinggir pantai. Hal itu dapat mencegah abrasi pada daratan yang disebabkan oleh gelombang air laut.

Tanpa struktur internal yang konvensional, membuat pohon jenis palem begitu fleksibel dan adaptif. Pada situasi angin sepoi sampai badai yang kejam. Meskipun demikian tidak semua pohon palem sekuat itu. Pohon palem yang ditanam di area bukan daerah asalnya biasanya tidak tumbuh sebaik dan sekuat palem yang tumbuh di daerah asalnya.

Faktor tanah juga menjadi penentunya. Tanah tempat tumbuhnya yang sangat basah, maka pohon palem akan mudah sekali ditumbangkan oleh angin kencang. Sebab akarnya tak tertanam dengan kuat.

Namun meskipun demikian tidak semua pohon kelapa memiliki kekuatan yang sama di setiap wilayah. Pohon kelapa yang dipindahkan ke tempat baru mungkin akan kehilangan kekuatannya. Selain itu permukaan tanah yang basah juga turut melemahkan cengkeraman akar pohon kelapa sehingga dapat memungkinkan tercabut oleh sapuan angin.***

Baca juga: Garis Pantai Banyuwangi, Laboratorium Alam Kelautan Berkelas Dunia

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan