Selamat Hari Kasih sayang Bumi dan Sahabatku

14 Februari.

Untuk sebagian orang 14 Februari merupakan hari yang sangat spesial dimana hari ini disebut dengan hari hari kasih sayang atau “valentine”. Kasih sayang? Hmmm terdengar sangat menarik.

Aku belum pernah merayakan hari kasih sayang sebelumnya. Karena menurutku menunjukan rasa sayang gak harus pada momen valentine saja.

Katanya …. valentine identik dengan coklat? Apa iya?

Tahun ini, pertama kalinya aku merayakan valentine dengan caraku. Tidak dengan pacar, tapi dengan kedua sahabat kembarku dan lingkunganku.

Tapi, valentineku berbeda. Tidak ada coklat, tidak ada cake dan manisan lainnya. Aku memilih untuk memberikan sebuah hadiah yang tidak hanya manis sesaat dan hanya menguntungkan manusia tapi melupakan pelestarian bumi.

Tumbler!

IMG-20190213-WA0008.jpg

“Loh? Kok tumbler?” Tanya mama yang menemaniku untuk membeli sebuah tumbler di coffee shop.

“Kenapa ma? Sangat manis bukan?” Jawabku tersipu malu.

Bukan tanpa alasan aku memilih tumbler sebagai hadiah untuk mereka.

Mungkin menurut mereka ini hanya tumbler official untuk meningkatkan eksistensinya ketika ia berada di lingkungan teman-temannya.

Tapi nyatanya? Dari tumbler tersebut banyak pesan yang ingin kusampaikan 😊. Salah satunya aku ingin mengajaknya berkontribusi untuk lingkungan dengan cara “ngopi menggunakan tumbler”.

Mungkin dengan cara seperti ini aku bisa memberikan solusi untuk mengajak mereka beralih dari gelas plastik sekali pakai agar bumi kita tidak tercemar dengan sampah plastik.

Ini caraku berbagi kasih sayang. Menguntungkan satu sama lain tanpa harus ada yang dirugikan.

Oiya! Aku juga mau menantang kamu untuk memberikan hadiah untuk orang yang spesial tanpa harus merusak bumi😊.

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan