Diplomasi Tidak Hanya Ada di Darat, Loh! Laut Juga Punya Diplomasi Sendiri

Sebagian besar masyarakat pasti mengenal kata “diplomasi”. Yup, kata “diplomasi” ini sering kita temukan ditengah aktivitas internasional yang terlihat di darat. Namun, disamping itu ada diplomasi maritim yang terkenal dalam penyelesaian isu internasional yang berkaitan dengan laut.

Diplomasi maritim diartikan sebagai bagian dari diplomasi yang bertujuan untuk mengelola permasalahan maritim dan kodifikasi hukum internasional dengan mengeksplorasi dan menggunakan aset maritim untuk mengelola dan memelihara hubungan antar pemangku kepentingan.

Aktivitas diplomasi maritim dapat dilakukan dengan lembaga maritim mana pun atau bahkan aktor non-negara. Contohnya seperti Oceans Beyond Piracy, International Maritime Bureau, dan masih banyak lagi Non-Governmental Organizations yang memiliki kekuatan maritim.

diplomasi

Salah satu diplomasi maritim yang terkenal adalah diplomasi Paragunboat. Diplomasi ini dikenal sebagai salah satu metode diplomasi maritim yang melibatkan kekuatan non-militer dan paramiliter. Biasanya, penggunaan diplomasi ini bertujuan untuk menunjukkan kedaulatan de facto dan demiliterisasi sengketa kelautan yang dapat bersifat koersif. Penggunaan metode diplomasi Paragunboat dapat dilihat dalam kasus sengketa antara Tiongkok dan Filipina pada April hingga Mei tahun 2012.

Perselisihan tersebut disebabkan adanya pernyataan klaim dari kedua negara mengenai kedaulatan mereka atas Laut China Selatan. Berawal dari kapal angkatan Laut Filipina dan BRP Gregorio Del Pilar yang menangkap 8 kapal penangkap ikan Tiongkok yang memasuki wilayah kedaulatan Filipina secara ilegal.

Namun, ada intervensi yang dilakukan oleh 2 kapal China Marine Surveillance (CMS) dan organisasi hukum maritim tak bersenjata yang bertindak sebagai pasukan paramiliter. Pada akhir Mei 2012, Tiongkok melakukan intimidasi ke Filipina dengan mengirimkan lebih dari seratus kapal nelayan Tiongkok ke dekat pulau itu. Kasus lainnya yang juga menggunakan bentuk diplomasi ini adalah Vietnam dengan sengketa atas Laut Cina Selatan pada tahun 2011.

Lebih lanjut, implementasi diplomasi Paragunboat dapat ditemukan dalam kesepakatan antara ASEAN dan Tiongkok melalui deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan pada tahun 2002. Hal ini bertujuan untuk mencegah penggunaan angkatan bersenjata ketika ketegangan semakin panas dari sebelumnya.

Diplomasi Paragunboat adalah satu dari beberapa metode diplomasi maritim yang ada di dunia, loh! Yuk, kita eksplorasi lebih tentang laut tidak hanya kekayaannya namun kebijakannya juga.

Baca juga: Menghadapi Tantangan Ekonomi Laut Berkelanjutan, Bagaimana Progresnya di Indonesia?

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan