VIDEO PENDEK: Laut Bara

Laut menjadi bagian penting dalam masyarakat yang tinggal di pesisir khususnya nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut.

Namun terkadang laut yang menjadi bagian dari hidup mereka tidak selalu berada dalam keadaan yang baik. Salah satu masalah yang di hadapi adalah batubara.

Ya, salah satu sumber daya terbatas yang dimiliki oleh lndonesia dan terdapat di berbagai pulau. Ini bukan hal yang baru, batu bara sudah menjadi masalah lingkungan sejak lama, bukan hanya laut, udara dan tanah juga ikut tercemar.

Bagaimana batubara yang seharusnya berada dan tersimpan di dalam tanah bisa sampai ke laut dan mencemari laut?

Itu semua tidak terlepas dari kegiatan manusia yang berkaitan dengan batubara, yaitu PLTU. Beberapa tahun silam, salah satu PLTU di Nagan Raya telah resmi dibuka dan dari sinilah masalah nya muncul.

Untuk dapat membawa batu bara dari pertambangan yang entah darimana sumbernya bisa sampai ke pembangkit listrik mereka menggunakan jalur air atau menggunakan kapal sebagai media untuk menggantarkan batubara.

Dalam kegiatan angkut muat batu bara yang dilakukan di pelabuhan Meulaboh Aceh Barat, seharusnya mereka hanya mengantar batubara ke tempat penampungan menggunakan mobil, namun entah bagaimana batubara juga bisa tersebar di sepanjang pantai di area sekitar pelabuhan.

Lautan yang keruh menjadi pemandangan yang sudah sering dilihat di lautan tersebut. Seingat saya, dulunya laut tersebut tidak sekotor itu.

Dalam pengamatan saya, hal ini terjadi tentunya karena batubara yang berada di dalam laut terpecah menjadi debu dan tersebar di dalam laut, hal ini tentunya menjadi masalah bagi lingkungan.

Menurut pengakuan dari masyarakat sekitar, dulunya di sekitar laut mudah dijumpai banyak sekali ikan, namun sejak adanya kegiatan yang berkaitan dengan batu bara ini ikan menjadi berkurang dan rasa ikan tidak sama lagi seperti dulu.

Tentunya fenomena ini dapat dipastikan bahwa batu bara menjadi sumber masalah bagi lingkungan laut, baik itu terhadap biota yang ada di dalam laut maupun manusia.

Meskipun batu bara yang tersebar di laut merupakan batu bara yang belum mengalami proses pembakaran, hal ini tetap saja berbahaya.

Batu bara mengandung senyawa yang tidak bersahabat dengan dengan biota laut dan tubuh manusia. Jika hal ini terus saja terjadi dan tidak ada tindakan dari kita untuk menyelesaikan isu ini, saya rasa hal ini nantinya akan membawa masalah lingkungan yang lebih besar dan akan sulit dikendalikan.

Lihat juga: VIDEO PENDEK: Plastik Menjadi Nestapa

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan