Menjelajah Alam Bawah Laut Ternate, Kepulauan Rempah Penuh Sejarah

Ternate dan Tidore mungkin masih asing terdengar oleh masyarakat kita padahal ratusan tahun yang lalu, Kerajaan / Kesultanan Ternate Tidore sangat termasyhur karena kekayaan rempahnya yang berlimpah. Seluruh dunia; Arab, Tiongkok bahkan bangsa Eropa berbondong-bondong datang berlayar untuk bisa membeli pala, lada, cengkeh yang kala itu sama berharganya dengan emas. 

Siapa sangka jika daratan Ternate Tidore yang dulu dipenuhi dengan komoditi bernilai tinggi, bawah lautnya juga menyimpan yang sama yakni kekayaan alam bawah laut yang sangat memesona hingga kini. Jika pergi mengunjungi pulau-pulau di gugusan Kepulauan Ternate Tidore ini, cobalah untuk menyelami perairannya dan semua pasti akan terpukau dengan keindahannya.

Bila belum memiliki lisensi Scuba Diving, tak perlu khawatir karena dengan ‘snorkeling’ saja, sudah bisa menikmati panorama bawah lautnya. Tapi bila ingin merasakan sensasi yang lebih lama di bawah laut dan melihat lebih banyak spesies penghuni lautan yang menggemaskan, ‘Scuba Diving’ lebih disarankan.

Ragam Diving Spots di Ternate

Pulau Ternate sendiri tidak terlalu besar, hanya sekitar 76 kilometer persegi dan bisa dikelilingi memakai kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Beberapa ‘diving spots’ atau titik penyelaman bisa mudah dicapai dari tepi pantai.

  • Taman Nukila

Taman Nukila sendiri adalah taman yang terletak di pusat kota. Hampir setiap sore, masyarakat lokal sangat senang santai dan berenang di sini. Bagi para penyelam, tempat ini juga menjadi salah satu primadona karena bisa menyelam dan melihat beberapa ‘wreck’ atau puing dari kapal yang karam dan menjadi rumah besar bagi banyak spesies laut. Sensasinya berbeda dengan spot diving pada umumnya karena bisa menelusuri bagian-bagian kapal. ‘KM Pari Wreck’ adalah salah satu yang paling digemari dan terletak di kedalaman 20-25 meter.

Selain menikmati puing kapal karam, di spot ini para penyelam bisa berjumpa dengan ‘bumphead parrotfish’, penyu, ‘sweet lips’, ‘eagle ray’, ‘puffer fish’, ‘bat fish’, stone fish’, ‘candy crab’, ‘moray eel’ dan masih banyak lagi. Jika pergi menyelam saat malam hari atau ‘night dive’, para penyelam juga bisa menjumpai banyak ‘longtailed carpet shark’ atau yang juga dikenal dengan nama ‘walking shark’.

KM Pari Wreck (Photo by Dody Panasia)

  • Jikomalamo

Jikomalamo atau yang sering disebut pantai Jiko oleh masyarakat lokal, juga menjadi salah satu spot menyelam yang wajib dikunjungi di Ternate. Cukup berkendara sekitar 40 menit dari pusat kota, penyelam bisa langsung menikmati keindahan bawah laut dan mudah diakses karena berangkat menyelam tepat dari tepi pantai. Selain panorama laut yang memukau, pengunjung bisa menikmati panorama pulau Hiri. 

Di spot ini, penyelam bisa menikmati beragam terumbu karang, penyu, berbagai jenis ‘nudibranch’, ‘clown fish’, ‘puffer fish’, ‘stone fish’, ‘scorpion fish’, ‘schooling fish’ dan masih banyak lagi. Terdapat juga beberapa ‘artificial dive point’ di Jikomalamo seperti bus, gas station hingga kubah yang sekarang diselimuti karang dan menjadi rumah bagi ikan-ikan.

(Photo by : Dody Panasia)

(Photo by : Dody Panasia)
(Photo by : Dody Panasia)

  • Hol Sulamadaha

Satu spot yang sayang dilewatkan adalah pantai Sulamadaha atau yang sering disebut Hol. Daya tariknya sungguh luar biasa karena ada laguna berwarna biru & tosca dengan air laut jernih berkilau dan wisatawan dimanjakan juga dengan panorama Gunung Gamalama yang menjulang gagah. Saking jernihnya, perahu yang diparkir di Sulamadaha ini terlihat melayang. 

Warga lokal senang sekali bersantai di pantai ini sore-sore atau piknik di akhir pekan. Lokasinya juga mudah dijangkau, hanya berkendara sekitar 30 menit saja dari pusat kota. Pantainya bersih dan warung makanan tersusun dengan rapi di sekitarannya sehingga habis menyelam bisa bersantai sambil menikmati hidangan khas dari Ternate seperti pisang mulut bebek yang dicocol sambal. Para penyelam yang datang ke Hol akan dimanjakan dengan ragam terumbu karang dan juga ‘schooling fish’, namun yang paling digemari adalah sekelompok penyu yang membuat spot ini dikenal sebagai surga penyu.


Selain tiga ‘diving spots’ yang disebutkan di atas, Ternate juga masih memiliki beberapa spot lain. Penyelam juga bisa mencoba untuk menyeberang memakai kapal dan mengeksplorasi keindahan bawah laut pulau-pulau di sekitar Ternate seperti Pulau Tidore, Maitara dan Hiri. 

Musim terbaik untuk berkunjung dan menyelam ke Ternate adalah di bulan April-Mei lalu di bulan Oktober – Desember. Biasanya cuaca cerah akan menyelimuti Maluku Utara di waktu-waktu tersebut dan ‘visibility’ atau jarak pandang di bawah laut sangatlah jernih bisa 20-30 meter sehingga wisatawan dapat menyelam dengan puas dan mendapat kesan yang menyenangkan.

Namun ada yang harus diingat oleh para penyelam untuk menjaga alam bawah laut dengan menaati kode etik penyelaman, tidak merusak, tidak mengambil apapun (kecuali mengambil sampah yang terbawa ke laut), tidak memberi makan ikan agar tidak mengubah kebiasaan mereka, menjaga alam tetap lestari.

Berkunjunglah ke Maluku Utara dan jelajahi beragam pesona alam, kuliner, budaya, sejarah semuanya. Ingatlah untuk menjadi pejalan yang bertanggung jawab kemanapun kita menjelajah !

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan