Peran Hutan Mangrove dalam Menjaga Keseimbangan Pesisir

mangrove

Hutan magrove merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran.

Hutan mangrove yang juga biasa dikenal dengan sebutan hutan bakau ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada habitat ini hanya pohon mangrove/bakau yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove.

Adapun jenis-jenis tumbuhan mangrove diantaranya, mangrove sejati utama (mayor), mangrove sejati tambahan (minor), dan mangrove ikutan. Mangrove sejati utama (mayor) adalah tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.

mangrove
Small schools of fish, at Kanawa Island near Flores, Indonesia, are protected by the mangroves from larger predators and strong storm currents. The island is located in the Komodo National Park.

Mangrove sejati minor (tambahan) adalah bukan komponen penting dari mangrove dan biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan, sedangkan mangrove ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan.

Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni 1) sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.

2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2).

3) Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain hewan laut, hutan mangrove yang ruag lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.

mangrove

Hutan bakau yang rusak akan menimbulkan dampak berupa: Terjadinya abrasi pantai, Berkurangnya populasi ikan dan hewan yang tinggal di pohon bakau, Badai serta tsunami yang tak terbendung, Rusaknya ekosistem padang lamun dan terumbu karang, serta berkurangnya udara bersih.

Berdasarkan penelitian Karimah, Ekosistem hutan mangrove merupakan habitat penting bagi organisme laut. Umumnya didominasi oleh moluska dan krustasea. Moluska ini terdiri terutama dari Gastropoda dan selanjutnya didominasi oleh dua keluarga, yaitu Potamidae dan Ellobiidae.

Sedangkan untuk krustasea, terutama terdiri dari Brachyura. Beberapa fauna mangrove juga dikenal sebagai bahan habis pakai dan secara ekonomi penting seperti Terebralia palustris, Telescopium telescopium (Gastropoda), Anadara kuno, Coaxans polymesoda, Ostrea cucullata (Bivalvia), dan Scylla serrate, S. olivacea, Portunus pelagicus, Epixanthus dentatus, Labnanium politum (Crustacea).

Baca juga: Terumbu Karang Sebagai Sumber Kehidupan Ekosistem Perairan

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan