Aku dan Memmy Bertemu Nyunyu Si Penyu

Pada suatu hari saat aku dan Memmy akan berenang di laut, aku melihat ada sesuatu yang bergerak-gerak tetapi tidak punya kuku. Lalu aku bertanya pada Memmy dengan berbisik-bisik, “Memmy apa itu?”

“Oh, itu penyu. Sapa saja,” jawab Memmy.

Aku dan Memmy menyapa penyu bersamaan, “Halo, Penyu, namamu siapa?”

“Halo juga. Namaku Nyunyu. Nama kalian siapa?”

“Aku Memmy dan ini tuanku, namanya Xio.”

“Owh, sepertinya aku kenal kalian. Kalian kan detektif bumi! Yang menjaga bumi dari sampah!” “Iya, itu kami,” jawabku senang.

“Nyunyu, maukah kamu bercerita sedikit tentang penyu? Aku ingin tahu lebih banyak,” tanya Memmy sopan.

Fakta Nyunyu
Ilustrasi oleh Afra Xio

“Wah, mau dong. Ada banyak fakta unik seputar penyu. Satu, penyu sepertiku bisa bertelur 100-125 telur per sarang. Dua, jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu di dalam sarang. Jika suhu inkubasi lebih dingin, akan dihasilkan tukik jantan. Sedangkan, jika suhu inkubasi lebih hangat akan dihasilkan tukik betina. Jika suhu yang berfluktuasi antara kedua ekstrem maka akan dihasilkan campuran tukik jantan dan betina.”

“Oh, begitu, ya?” Memmy terlihat mengangguk mengerti.

“Tiga, tidak seperti kura-kura, penyu tidak dapat menarik sirip dan kepala ke cangkang karena cangkangnya ramping. Empat, sirip besar berbentuk dayung membuat penyu menjadi perenang yang sangat gesit di dalam air. Sementara, sirip belakang mereka digunakan sebagai kemudi untuk bermanuver. Lima, sebagai reptil, penyu menghirup udara. Tetapi, mereka juga memiliki kemampuan alami untuk tetap tenggelam selama berjam-jam bahkan tidur di bawah air. Enam, kebanyakan penyu menghabiskan seluruh hidupnya di laut. Penyu akan ke pantai jika yang betina bertelur dan bersarang. Namun, di Kepulauan Pasifik, biasa dijumpai penyu-penyu hijau yang sering datang ke pantai untuk sekedar berjemur.”

Penyu sisik di Flores

“Ah, iya. Baru tahu sekarang tentang fakta yang itu, Nyu,” kataku takjub.

“Ha, ha, ha … Dan aku ini adalah penyu elang. Saudara sepupuku ada yang jenisnya penyu hijau, lalu saudara sepupuku yang lain jenisnya penyu belimbing,” jelas Nyunyu lagi.

“Wow, Nyunyu…, aku suka penyu elang. Hi, hi, hi, …,” kata Memmy sambil bertepuk tangan.

“Ha, ha, ha … . Omong-omong, Nyunyu, kamu mau ikut jadi detektif bumi?”

“Wah, tentu saja aku mau,” jawab Nyunyu.

“Oke, sudah terdaftar. Tapi ada satu tantangan, nih. Kamu harus menebak siapa pelaku yang membuang sampah itu,” kataku sambil menunjuk ke arah tumpukan sampah yang mulai berbau dan kotor.

Hebatnya Nyunyu langsung tahu sekali melihat tumpukan sampah yang ditinggalkan tadi. Dia langsung menjawab, “Strick Ham!” “Benar,” jawabku. Nyunyu tertawa bangga.

“Nah, sekarang, yuk kita bersihkan sampahnya.

Demikianlah, sekarang anggota detektif bumi ada 3; aku, Memmy, dan Nyunyu si Penyu. Kami siap menjaga bumi.

Baca juga: Aku Dan Memmy (Hamster Anti Air) 

Editor: Jibriel Firman

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan