Menjaga Laut Menjaga Dunia

Saya masih selalu ingat kalimat : “Tenggelamkan”. Kalimat itu terus-menerus terngiang dalam ingatan saya sampai hari ini.

Awalnya hanya seperti jargon dan “identitas” dari seorang Ibu Mantan Mentri Kelautan dan Perikanan Indonesia saja namun saya berpikir bahwa sepatah kalimat itu sangat penuh arti karena ternyata itu menandakan betapa pentingnya kita menjaga laut kita dari segala macam bentuk ancaman termasuk ancaman dari individu bukan saja kejahatan dari luar.

Memang patutlah bagi kapal-kapal yang mencuri ikan, merusak lingkungan itu dimusnahkan, begitu juga bagi orang-orang yang dengan sengaja berniat merusak laut demi kepentingan pribadi nya secara ekonomi, misalnya menangkap ikan dengan cara-cara ekslpoitatif seperti menggunakan bahan peledak, tentu saja itu akan berdampak pada ekosistem laut yang akan rusak – bukan hanya rusaknya terumbu karang namun juga bisa membunuh ikan langka dan dilindungi yang ada di laut.  

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya, bukan hanya dari darat tetapi juga dari laut. Indonesia memiliki beribu-ribu pulau, laut yang luas, oleh sebab itu Indonesia dijuliki negara maritim.

Jadi betapa kayanya sumber daya laut kita bahkan negara-negara lain pun sampai datang mencuri ikan di negara kita. Ancaman dari luar sudah banyak, jangan lagi kita sebagai warga negara Indonesia bukannya mencegah dan melindungi, malah makin menambah permasalahan dengan memakai cara-cara yang tidak benar dalam menangkap ikan dan memanfaatkan sumber daya laut negara sendiri.

Kita membutuhkan laut, kita perlu ikan untuk kita konsumsi, nelayan perlu memenuhi kebutuhannya dan mata pencahariannya memang di laut, tentu saja boleh memanfaatkan laut tetapi ingat, kita juga harus menjaganya.

Perkampungan nelayan. / Foto: Pierre Gleizes / Greenpeace

Tidak hanya mengambil dan terus mengambil sampai habis dan rusak, namun juga kita harus mengambil secara baik dan tidak membuat laut menjadi hancur berantakan. Kita hidup bukan hanya untuk saat itu saja tetapi juga kita harus memikirkan anak cucu kita kelak yang masih perlu sumber daya laut untuk keberlangsungan hidupnya ke depan. Semua orang harus memiliki kesadaran penuh untuk menjaga dan melestarikan alam.

Sebenarnya kita sebagai individu bisa membuat perubahan jika dilakukan secara bersama-sama dengan penuh kesadaran dan terus-menerus.  Perubahan ke arah yang lebih baik bagi lingkungan khususnya dalam hal ini alam laut.

Saya sebagai seorang ibu rumah tangga sangat concern dengan lingkungan laut karena saya juga seorang pecinta ikan.

Saya sadar betapa penting nya ikan. Ikan sangat kaya akan manfaat. Ikan itu kaya akan Omega-3, dengan mengkonsumsi ikan juga mencegah penyakit jantung, mencegah penyakit kronis dan manfaat lainnya sangat banyak.

Jadi betapa pentingnya ikan bagi kehidupan kita. Namun saya juga prihatin jika banyak orang memakai cara tidak benar dalam menangkap ikan sampai merusak laut.

Beberapa contoh nyata yang saya lakukan untuk menjaga laut adalah dengan tidak lagi menggunakan kantong plastik yang adalah sampah anorganik yang sulit untuk diurai itu.

Saya menggunakan tas belanja ramah lingkungan yang bisa dipakai berkali-kali dan dibuat dari baju kemeja bekas suami saya, saya tidak membuang sampah sembarangan apalagi sampai membuang sampah ke laut – tidak mungkin terjadi karena saya tahu efek jangka panjangnya baik terhadap ikan maupun pada kesehatan manusia, jika saya pergi ke kota lain di Indonesia atau saya pergi ke pantai dan saya menemukan sampah, saya pasti akan ambil dan membuangnya ke tempat sampah. Benar-benar mengurangi pemakaian barang yang berbahan dasar plastik.

Laut juga sebagai sumber air. Betapa pentingnya air bagi kehidupan kita, sudah tidak perlu dibicarakan lagi. Penting sekali karena saya pernah mengalami mati air di rumah selama tiga hari berturut-turut. Itu sangat menderita karena menghambat banyak aktivitas. Jadi betapa pentingnya laut dan air itu tidak bisa dipisahkan.

Padang lamu menjadi habitat ikan-ikan muda. / Foto: Harriet Spark / Greenpeace

Bisa dilihat di media sosial beberapa waktu yang lalu sempat viral tentang banyaknya sampah plastik di lautan. Itu menandakan betapa rendahnya bahkan tidak adanya kesadaran dari orang mengenai pentingnya laut dan menjaga sumber daya di negara sendiri.

Bayangkan, negara lain saja ingin mengambil ikan kita saking kayanya ikan-ikan di laut kita, masakan kita warga negara sendiri tidak menghargai kekayaan yang kita miliki. Alih-alih di jaga malah dirusak dengan sengaja.

Ayolah, mulai saat ini kita miiki rasa cinta pada negeri kita sendiri. Mencintai Indonesai. Jika kita mencitai, kita pasti akan mempunyai rasa memiliki, ingin menjaga dan melindungi serta akan marah jika apa yang kita cintai dirusak oleh orang lain, bukan?

Ayo, jaga laut kita, karena menjaga laut artinya menjaga dunia. Mengapa demikian?

Karena seperti yang saya sebutkan di atas bahwa negara kita adalah negara yang dikelilingi lautan, ribuan pulau dan sebagai negara maritim yang adalah penghasil ikan terbesar di dunia.

Keberlangsungan hidup manusia juga dipengaruhi oleh alam laut beserta isinya. Kita harus menjaga populasi mahluk hidup laut agar tidak punah dan tempat tinggal mereka tidak rusak.

Jika kita menjaga lingkungan laut, kitapun menjaga keberlangsungan anak cucu kita di dunia ini dan juga agar anak cucu kita bisa menyaksikan keindahan alam laut yang ada di negaranya sendiri. INGAT!!! Merusak laut artinya merusak dunia.***

Baca juga: Cara-Cara Penanggulangan Tumpahan Minyak Di Laut

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Overfishing dan Kekeringan Laut

Peningkatan suhu global menyebabkan peningkatan penguapan air dari permukaan laut, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi garam dalam air laut. Kekeringan laut terjadi ketika air laut menguap lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh aliran air segar, seperti dari sungai-sungai atau curah hujan. Akibatnya, air laut menjadi lebih asin dan volume air laut berkurang.

Tanggapan