Keindahan USAT Liberty Wreckship di Perairan Tulamben, Bali Timur dan Fauna Khas di Dalamnya

Berdasarkan letak astronomis bangkai kapal Liberty berada pada titik koordinat dengan garis lintang 8° 16’ 24” LS dan garis bujur 115° 35’ 33.1” BT. Dan terbentang sepanjang 124 meter ke arah tenggara.

Peta lokasi USAT Liberty Wreckship, Tulamben

Desa Tulamben memiliki keindahan laut yang luar biasa, keanekaragaman hayati yang didukung dengan adanya keunikan berupa peninggalan budaya dan sejarah kapal karam yang menjadi bangkai menjadi ketertarikan khusus bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tragedi dan Penyebab Tenggelamnya Kapal

Bangkai Kapal USAT Liberty/ Foto : Bali Scuba
Bangkai Kapal USAT Liberty. / Foto : Bali Scuba

Situs bangkai kapal ini disebut dengan USAT Liberty Shipwreck karena merupakan kapal milik Amerika Serikat yang dulunya sering digunakan sebagai pengangkut pasukan angkatan darat kemudian mengalami kerusakan yang menyebabkan kapal ditarik menuju pantai timur Tulamben, Bali.

Dikarenakan banyaknya faktor yang menyebabkan kapal milik Amerika Serikat tenggelam baik dari alam maupun manusia diantaranya kebanyakan kemasukan air dan karam tidak jauh (sekitar 200 meter) dari tepi pantai kemudian  proses dinamika pesisir yang berlangsung terus menerus.

Selain itu bangkai kapal juga terkena akibat dampak letusan Gunung Agung pada tahun 1963 silam.

Indahnya Bangkai Kapal USAT Liberty

USAT Liberty, hingga hari ini merupakan salah satu bangkai kapal yang paling mudah diakses di dunia karna hanya 25m dari pantai,berbaring antara 5m (atas) dan 30m (bawah), bisa digunakan untuk semua penyelam dari pemula yang hanya melakukan snorkeling ataupun penyelam yang sudah berpengalaman.

Selama 50 tahun terakhir alam telah mengambil jalannya dan kapal tentara Amerika telah menjadi tumpukan terumbu karang yang menakjubkan.

Flora dan Fauna laut yang sama, sering dijumpai oleh para penyelam beberapa biota dasar yang hidup menetap di dalamnya sehingga menjadi penduduk lokal di bangkai kapal “Liberty”.

Fauna Khas USAT Liberty/ Xestospongia muta (Giant barrel sponge)
Fauna Khas USAT Liberty, Xestospongia muta (Giant barrel sponge)

Xestospongia muta (Giant barrel sponge) spos terbesar yang ditemukan pada terumbu karang yang ada di bangkai kapal USAT Liberty umumnya disebut dengan spons tong raksasa. Di temukan pada kedalaman 15 meter, memiliki corak kecoklatan dengan tekstur keras atau berbatu.

Menurut penelitian (Haris, 2014) menyatakan bahwa keberadaan sponge didukung oleh kondisi parameter oseanografi , dimana sponge menyukai perairan yang cukup jernih maka dapat dikatakan bahwa perairan Tulamben dalam kondisi kualitas yang bagus.

Fauna Khas USAT Liberty/ Kumpulan belut – belut laut
Fauna khas USAT Liberty, Kumpulan belut – belut laut

Sebelum menuju spot bangkai kapal Liberty, penyelam akan melewati Eel Garden  atau taman belut. Tau tidak kenapa disebut taman belut? Karena memang pada saat melihatnya persis seperti sebuah kawasan taman bawah laut yang dipenuhi tanaman – tanaman panjang, yang ternyata saat diamati secara dekat nampak ada kepala, mata dan mulut.

Namun tipe belut laut ini pemalu, saat didekaki oleh manusia, maka dia akan bergerak turun dan masuk mengumpat ke dalam pasir.

Perlu Diingat Bagi Umat Muslim

Allah SWT telah berfirman dan telah tercantum pada Al-Qur’an yang membahas mengenai dahsyatnya lautan, dalam QS An Nahl/ 16 : 14 di bawah ini :

            وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya : “Dan Dialah (Allah) yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagai karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur”.***

Baca juga: Menggali Kuburan Sendiri (Melacak Ancaman Tenggelamnya Pulau Kecil Gili Ketapang)

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan