Dosa Manusia Kepada Bumi Serta Anak Cucunya Kelak di Destinasi Wisata

dosa manusia

Haiiii kawan-kawan, saat sedang berlibur ke alam apa saja sih yang di gemari? Mungkin destinasi alam seperti pantai menjadi salah satunya ya? Banyak sekali dari kawan-kawan senang akan pantai, bagaimana tidak? 

Menikmati matahari terbit dan tenggelam sudah menjadi salah satu hal yang sangat dinanti, atau mungkin menikmati air kelapa muda di tepian pantai sembari melihat birunya air laut dan ombak yang menari sudah menjadi santapan keindahan bagi pandangan kawan-kawan.

Berbicara tentang pantai, saya pribadi jadi teringat Pantai Santolo yang pernah saya kunjungi. Apakah kawan-kawan pernah berkunjung atau berencana untuk berlibur ke pantai Santolo?

Dosa Manusia di Pantai Santolo
Pantai Santolo Garut / Foto: Akun Instagram @frntrzky

Pantai santolo adalah salah satu destinasi alam yang sangat digemari di Jawa Barat dan jelasnya pantai ini berlokasi di kabupaten Garut yaitu di Kecamatan Cikelet, sebelah selatan pusat Kota Garut biasa disebut dengan GarSel atau Garut Selatan.

Jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km dari Garut Kota, pantai ini sangat terkenal di kota Bandung atau disekitaran kota lainnya dari Garut dan merupakan tujuan wisata.

Berdasarkan penelusuran sejarah, dermaga Santolo dibangun pada rentang 1910-1913 sebagai jalur pembantu pengangkutan distribusi rempah Priangan Timur. Santolo juga dikenal luas dalam sejarah dunia. Berdasarkan banyak buku terbitan Eropa, keberadan Pelabuhan Santolo masih tercatat penting. Di dermaga sekecil itu, Santolo tetap mampu menampung 50 perahu berkapasitas angkut hingga mencapai beban lima ton (Republika.co.id). Dan juga pada zaman dahulu Pantai Santolo oleh Belanda pernah difungsikan sebagai dermaga untuk mengangkut rempah-rempah menuju  kapal besar yang berada di tengah laut.

Namun kawan-kawan, dibalik itu semua ada Dosa Manusia yang tertinggal disana, bahkan dosa ini bisa berkepanjangan dan juga akan terasa dengan apa yang mereka lakukan kedepannya sampai ke anak cucunya kelak. Apasih yang dimaksud dengan “Dosa Manusia yang saya maksud” ???

Pernah gak sih mendengar cuitan “ditempat wisata yang ramai, indah, dan banyak orang berkunjung disitu pasti banyak sampah yang berserakan”. Nah yang dimaksud dengan Dosa Manusia adalah suatu hal yang manusia lakukan seperti membuang sampah sembarangan, bahkan sampah tersebut sampai berserakan di laut. Terkesan sepele memang, tetapi hal seperti ini sering sekali terjadi, bahkan hampir di semua destinasi wisata belum bisa lepas dari dosa ini. 

Dosa manusia
Foto Kasus lain di Pantai Kuta Bali / Foto: Made Nagi / Greenpeace

Dalam sebuah artikel yang pernah dimuat oleh detik.com sampah di pantai Santolo menumpuk, menurut warga setempat salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh Pemda. Tumpukan sampah terlihat jelas disetiap sudut pantai Santolo yang terletak di kecamatan Cikele itu.

Persoalan sampah merupakan hal paling krusial yang harus segera di tindak lanjuti dan diatasi sejak dini, sampah-sampah yang terdapat di pantai merupakan hasil dari perbuatan pembuangan sampah sembarangan yang tidak di sadari oleh setiap manusia yang acuh dalam kesadaran pentingnya kebersihan dan merawat lingkungan itu sendiri.

Bisa dilihat dan dibayangkan dampak dari sampah yang dibuang ke laut tidak bisa diremehkan dan bahkan bisa menjadi hal yang serius berkepanjangan seperti merusak ekosistem laut, mengganggu rantai makanan biota laut, dan meningkatnya pencemaran di laut.

Sangat beragam jenis sampah yang berserakan di laut/pantai seperti botol plastik, dan juga sampah kaca. Dari sampah tersebut masing-masing mempunyai bahan dan ukuran yang berbeda-beda sehingga daya apung yang dimilikinya juga berbeda-beda, hal ini yang akan menjadi dampak yang akan berkepanjangan.

Kenapa Hal Ini Masih Terus Terjadi ?

Apakah mahalnya harga tempat sampah sehingga tidak mampunya membelinya ?, atau kurangnya kurikulum pembelajaran di sekolah soal memilah dan mengelola sampah dengan baik ?, atau juga kurangnya ahli agama yang menceramahkan bagaimana pentingnya merawat dan menjaga lingkungan agar kelestarian lingkungan bisa selalu terjaga?

Banyak sekali dari faktor lain yang mungkin bisa memicu terjadinya sampah yang berserakan. Lantas bagaimana sih cara menanggulanginya? Agar lingkungan khususnya laut bisa terjaga kelestariannya? 

Apa Fungsi dan Tanggung Jawab Negara?

Seharusnya Negara lebih serius memperhatikan ancaman lingkungan, dengan membuat sebuah sistem secara struktural, termasuk dalam persoalan sampah. Sayanngnya kebanyakan hari ini permasalahan ini masih selalu dianggap sepele dan bahkan belum ada bentuk aksi teknis hingga  sistem yang kongkrit yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Apa Fungsi dan Tanggung Jawab Kelompok Bisnis?

Pelaku bisnis seharusnya memperhatikan, tidak hanya terus meraup keunntungan ekonomi, melainkan juga memiliki tanggungjawab untuk menjaga lingkungan dan berkontribusi memelihara kawasan dengan kekuatan “modal” yang dimiliki oleh private sector. Jika kawasan bersih dan bebas dari sampah maka pengunjung akan semakin banyak dan juga otomatis pendapatan bagi pelaku bisnis semakin melesat.

Apa Fungsi dan Tanggung Jawab Masyarakat?

Sejatinya manusia adalah makhluk yang sangat berdekatan dengan alam dan manusia juga merupakan makhluk lingkungan (Homo Ecologies). Dan manusia salah satu makhluk yang berkewajiban untuk menjaga lingkungannya, sebab semua kebutuhan manusia berasal dari lingkungan itu sendiri. Pentingnya menumbuhkan budaya berkesadaran, sadar dalam melakukan sesuatu.

Mungkin dari kawan-kawan pembaca bisa berkomentar atau punya solusi dan gagasan untuk kita bisa menjaga dan menurunkan jumlah sampah yang berserakan di laut.

Terimakasih kawan-kawan telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini.

Baca juga: Air Tercemar Tinja, UNICEF Membuat Kampanye #DihantuiTai 

Editor: J. F. Sofyan

Foto Thumbnail: Greenpeace / Zamyslov Slava

Sumber: Republika.co.idDetik News

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan

  1. Kurangnya kesadaran diri manusia yang menjadikan mereka lupa bahwa akan sangat bahaya jika alam yang kita pijak tidak dijaga dengan baik-baik, biasanya ketika manusia membuang sesuatu bukan pada tempatnya mereka hanya berkata “hanya satu saja” padahal perlahan bisa menjadi gunung. Namun, setidaknya kita sebagai salah satu manusia yang sadar semoga menjadi pengingat dan contoh bagi manusia lain agar “menjaga” eh bukan “mencintai” apa yang ada disekitar kita termasuk alam.

    1. Memang kesadaran dari diri sendiri itu sangatlah penting, perihal sampah adalah permasalahan bersama. Kita sebagai makhluk yang setiap kebutuhannya berada di alam harus menjadi pionir penjaga lingkungan tersebut, bukan malah menjadi perusak. Semoga kedepannya kita (manusia) mempunyai kesadaran dan kepedulian untuk merawat. Terimakasih sudah berkomentar, salam lestari mba reffy