Mengenal Produk Perikanan dengan Berkunjung ke Festival Perikanan Jawa Barat

produk perikanan jawa barat

Mahasiswa Perikanan Universitas Padjadjaran mengunjungi dan mengikuti kegiatan gelar produk Festival Perikanan Jawa Barat.

Mahasiswa berjumlah sekitar 61 orang dan juga 2 orang asisten dosen dan didampingi oleh dosen Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Ir. Evi Liviawaty, MP.

Evi Liviawaty menuturkan bahwa kegiatan kunjungan lapangan ini merupakan salah satu praktik langsung mahasiswa perikanan untuk dapat mengetahui dan menganalisis apa saja produk olahan perikanan yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat bersaing dalam pasar ekonomi masyarakat di Indonesia.

Festival Perikanan ini diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat pada hari Jum’at, 05 Mei 2023 yang menampilkan produk Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.

Ikan-ikan bernilai ekonomis

Kegiatan ini diselenggarakan di halaman kantor DKP Provinsi Jawa Barat, Jl. Wastukencana No.17 Bandung, selain kegiatan gelar produk diadakan pula kegiatan sosial yaitu donor darah dan bagi pendonor nantinya akan mendapatkan ikan secara gratis dalam kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Ir. Hermansyah, M.Si. menyambut dengan hangat kunjungan lapangan dari Mahasiswa Perikanan Universitas Padjadjaran dalam kegiatan produk gelar tersebut.

produk perikanan
Olahan produk perikanan

Festival Produk Perikanan ini bukan hanya diisi oleh produk-produk olahan hasil perikanan dan kelautan saja, melainkan berbagai produk UMKM yang ada di Jawa Barat dengan campuran olahan-olahan perikanan dan juga produk perikanan mentah yang nantinya dapat dijadikan bahan makanan oleh masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu pertama di hari Jum’at oleh DKP Provinsi Jawa Barat, harapannya dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat belajar langsung bagaimana proses penanganan, pengolahan bahkan sampai pemasaran yang dilakukan oleh para pemegang peran ekonomi di bidang perikanan,” ujar Fajar, mahasiswa Universitas Padjadjaran.***

Baca juga: Omah Ikan: Wadah Pembinaan Pelaku Usaha Budidaya Perikanan Untuk Mendorong Peningkatan Investasi Akuakultur Secara Bekelanjutan

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Penerapan Kampung Ikan Berbasis Teknologi Hatchery dalam Optimalisasi Percepatan Kemandirian Pangan Perikanan Nasional

Salah satu kisah sukses teknologi hatchery adalah hatchery skala rumah tangga (HSRT) yang terdapat dibagian utara Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dan dengan pesat diterapkan oleh nelayan – nelayan setempat yang awalnya ingin mengadakan diversifikasi usaha dari perikanan budidaya secara tradisional ke perikanan budidaya skala industri seperti tambak dan keramba jaring apung.

Tanggapan