Bijak Plastik atau Ekosistem Laut Terancam Rusak!

Karna Indonesia adalah negara kepulauan yang 70% wilayahnya teridiri dari lautan dan bisa dikatakan manusia-nya masih kurang akan kesadaran dan bijak dalam menggunakan sampah plastik sekali pakai maupun mengolah sampahnya.

Masih banyak orang yang kurang bertanggung jawab dan menjadikan sungai adalah tempat pembuangan terakhir yang ujungnya akan mengalir ke lautan. Sampah tersebut semakin meluap ke lautan sehingga makin lama sampah tersebut semakin terbawa oleh arus yang mengantarkan sampah tersebut tersebar ke hingga ke seluruh laut, pesisir dan juga dasar laut.

Sampah tadi memberikan dampak yang buruk dan mematikan untuk keberlangsungan ekosistem laut. Mulai dari mangrove, lamun, terumbu karang dan seluruh biota laut menjadi simalaka akibat dari pencemaran ini. Sedangkan produksi makanan laut terus meningkat setiap tahun tapi laut kita semakin sekarat.

Sudah dipastikan ketahanan pangan manusia dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan akan terganggu akibat ulah si manusia itu sendiri. Sumber protein terbesar manusia berasal dari ikan, tidak hanya itu nutrisi yang terkandung dalam berbagai macam olahan seafood pun turut memberikan andil dalam menjaga imunitas tubuh manusia.

Sampah plastik sendiri tidak dapat terurai dan yang ada akan menjadi butiran kecil yang kita sebut sebagai microplastic membuat makin parah karena mudah termakan oleh hewan laut. Sedangkan hampir semua elemen kegiatan keseharian kita tidak lepas dari plastik.

Kita hidup berdampingan dengan plastik sudah lama dan kita sangat terbiasa dengan hidup praktis dengan contoh wadah makanan, minuman,  belanja, alat memasak, spareparts kendaraan, alat olahraga hampir semua elemen dalam hidup kita melibatkan plastik. Hingga kita menghasilkan ribuan ton sampah plastik setiap harinya.

Alat tangkap ikan juga menjadi ancaman bagi ekosistem laut , karna banyak nya jaring sintetis yang ditemukan di dasar laut entah dengan sengaja dibuang ataupun tanpa sengaja karna tersangkut karang atau pun batu yang ada didasar laut. Jaring tersebut dapat mebuat makhluk – makhluk yang ada terperangkap atau terlilit jaring yang mengakibatkan makhluk hidup tersebut mati.

Bijak Menggunakan Plastik 

Dari fenomena yang sudah terjadi ada baiknya kita sekarang memulai hidup yang lebih bertanggung jawab terutama bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai. Plastik sekali pakai sampahnya paling banyak ditemukan mencemari daratan ataupun lautan dimanapun.

Lantas, hal apa yang bisa kita lakukan ?

Memang cukup sulit untuk memulai dan merubah kebiasaaan ataupun gaya hidup yang sudah lama kita terapkan dalam keseharian. Tapi demi terciptanya keharmonisan antara manusia dan alam perilaku sedikit repot bisa kita jalani .

Contohnya, kita sudah harus memulai mengurangi plastik sekali pakai dengan membawa wadah minuman, makanan dan membaawa kantong lipat untuk beberlanja. Mempertimbangkan untuk menolak bungkus saset jika tidak mendesak.

Jadilah pribadi yang bertanggung jawab di manapun juga jangan lupa, jika kamu punya waktu untuk ikut dalam gerakan kerelawanan dalam mengampanyekan perubahan ini dan bergerak bersama. Karena menjaga dan melindungi ekosistem juga biota laut dari pencemaran sampah plastik yang mengancam kerusakan hanya butuh sedikit usaha dan menularkan kebaikan ini .

Editor : Annisa Dian N

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan