Berada di Ujung Timur Pulau Madura, Pulau dengan Udara Segar Kualitas Terbaik Nomor 2 di Dunia

Pulau Madura merupakan sebuah kepulauan yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa, memiliki luas wilayah sekitar 5.379 km² atau memiliki luas 8 kali lebih luas daripada provinsi DKI Jakarta dengan jumlah populasi penduduk yang cukup besar, yakni mencapai lebih dari 4 juta jiwa pada tahun 2023.

Pulau ini memiliki julukan sebagai “Pulau Garam” karena dikenal sebagai produsen garam terbesar di Indonesia. Pulau Madura sendiri terdiri dari 4 kabupaten antara lain; Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Seperti diketahui, kabupaten yang berada di ujung timur Madura adalah Sumenep dengan bentuk wilayah yang unik karena terdiri wilayah daratan dan pulau-pulau yang tersebar berjumlah 126 pulau yang terletak di antara 113°32’54”-116°16’48” Bujur Timur dan di antara 4°55′-7°24′ Lintang Selatan.

Dari 126 pulau tersebut dapat dirincikan sebagai berikut; 48 pulau atau sebanyak 38% berpenghuni, sedangkan 78 pulau atau sekitar 62% lainnya tidak berpenghuni.

Gili Iyang merupakan salah satu kepulauan kecil yang terletak di Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Kepulauan kecil ini dikenal sebagai Pulau Oksigen karena memiliki kadar oksigen mencapai 20,9% (Lembaga Penelitian Antariksa Nasional, 2006). Dengan luas wilayah 9,15 km², Gili Iyang didiami 2 Desa yakni Bancamara dan Banraas.

Hasil penelitian lain juga menyebutkan, Gili Iyang memiliki konsentrasi oksigen rata-rata sebesar 20,9 persen dengan level explosif limit (LEL) 0,5 persen.

Nilai kandungan tersebut berada satu tingkat di bawah kadar oksigen di Laut Mati, Yordania. Ketika dikaji ulang, hasilnya pun sama yakni oksigen di pulau tersebut antara 3,3 hingga 4,8 persen atau di atas normal.

Tak heran jika Gili Iyang juga dijadikan sebagai destinasi wisata kesehatan. Salah satu bukti autentiknya adalah banyak penduduk yang tinggal di sana yang berumur lebih 100 tahun masih sehat melakukan aktivitas.

Akses penyebrangan untuk sampai di Gili Iyang dapat ditempuh menggunakan perahu atau kapal penyebrangan dari pelabuhan Dungkek dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit, tergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang sekitar sembilan kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa.

Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas, di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang yang berada di Desa Bancamara, di ujung barat pulau.

Selain dapat menghirup udara yang segar di kepulauan ini, pemandangan sunset dan sunrise menjadi sesuatu yang tidak boleh dilupakan. Bentuk wilayah yang dikelilingi pantai membuat wisatawan dengan mudah menemukan titik sunrise dan sunset untuk dinikmati keindahannya.

Gili Iyang merupakan salah satu hidden gem yang tidak boleh dilewati jika kunjungan ke Kabupaten Sumenep. Kondisi pantai yang masih asri harus terus dilindungi untuk dinikmati oleh generasi selanjutnya.***

Baca juga: Kenalan dengan Ekspedisi Pembela Lautan 2023

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan