Lika-liku Perjalanan Tim Ekspedisi Caretta XI MDC Undip Menuju Taman Nasional Taka Bonerate

mdc undip

Perjalanan Tim Ekspedisi Caretta MDC Undip bisa dikatakan cukup melelahkan. Berkelana selama kurang lebih 5 hari di perjalanan.

Keberangkatan diawali dari basecamp MDC Undip menuju stasiun Poncol, Semarang. Kami harus membagi tim untuk mempercepat dan meminimalisir biaya.

Sebagian tim ada yang menggunakan mobil untuk membawa barang bawaan dan sebagiannya lagi menggunakan bus Trans Semarang.

Keberangkatan dari Base Camp MDC
Tim ekspedisi berfoto di depan basecamp MDC Undip./ Foto: MDC Undip

Setelah sampai di stasiun Poncol, kami harus menunggu beberapa jam sampai kereta datang. Tak lama kereta pun sampai, kami langsung bergegas untuk memasukan barang bawaan menuju kereta. Kereta berangkat sekitar pukul 11.00 WIB dari Semarang menuju Surabaya.

Tiba di Surabaya, kami memutuskan menginap satu malam karena harus menunggu jadwal kapal laut yang akan menghantarkan tim menuju Kota Makassar.

Tim ekspedisi tiba di Surabaya. / Foto: MDC Undip

Keesokan harinya, sekitar pukul lima pagi kami langsung berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya untuk menumpangi Kapal Dharma Kencana VII menuju Kota Makassar. Pada saat itu, kami cukup kelelahan karena harus mengangkat barang-barang dari darat menuju kapal yang jaraknya cukup jauh. 

Sesampainya di kapal, kami merasa terkejut melihat fasilitas kapal Dharma Kencana VII. Sungguh pilihan yang sangat bagus untuk berlayar menuju Kota Makassar dengan waktu yang cukup panjang.

Selama 31 jam di kapal dengan kondisi tidak ada jaringan internet, kami memanfaatkan waktu untuk berlatih identifikasi spesies ikan karang dan genus karang.  Hal tersebut dilakukan untuk memantapkan pengetahuan identifikasi spesies ikan dan genus karang sebelum tim melakukannya di bawah laut.

Tim ekspedisi berfoto di atas Kapal Dharma Kencana VII./ Foto: MDC Undip

Selain itu kami juga megisi waktu dengan hiburan bermain uno, foto bersama dan menonton film. Begitulah kegiatan berulang yang dilakukan tim ekspedisi selama berlayar dengan kapal Dharma Kencana VII.

Tiba di pelabuhan Makassar, kami disambut  dengan kedatangan teman-teman klub selam MSDC Unhas. Sambil menunggu perjalanan berikutnya menuju Pulau Selayar, tim ekspedisi caretta dan anggota MSDC Unhas melakukan silaturahmi di sebuah masjid di dekat pelabuhan.

Silaturahmi bersama teman-teman MSDC Unhas di Makassar. / Foto: MDC Undip

Meski hanya sebentar, kami sangat senang oleh sambutan hangat teman-teman MSDC Unhas. Tak disangka kami mendapatkan bantuan peralatan penyelaman berupa beberapa tanki selam dan bantuan tenaga untuk menaikan barang-barang ke kapal selanjutnya.

Sekitar pukul lima pagi, kami bergeser dari Kota Makassar dengan menumpangi kapal Dharma Kartika III untuk menuju Pulau Selayar. Pelayaran memakan waktu hingga 10 jam.

Sesampainya di Pulau Selayar, kebaikan yang sama didapatkan oleh tim Ekspedisi Caretta. Kami disambut oleh tim dari Balai Taman Nasional Taka Bonerate.

Kami dibantu membawa barang bawaan menuju penginapan. Bukan hanya itu, fasilitas seperti penginapan, kamar mandi, perlengkapan memasak dan masih banyak lagi disediakan oleh Balai Taman Nasional Taka Bonerate untuk tim ekspedisi caretta.

Tim Ekspedisi Caretta menginjakkan kaki di Taman Nasional Taka Bonerate. / Foto: MDC Undip

Pada saat itu yang bisa dilakukan oleh tim ekspedisi caretta hanyalah mengucapkan banyak terimakasih kepada Balai Taman Nasional Taka Bonerate.***

Baca juga: Intip Kegiatan Rekrutmen Tahap Awal di klub Selam MDC Undip

Penulis: Samuel, Anggota MDC Undip

Editor: J. F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan