Pesona Pantai Lubang Buaya Maluku

Ngomongin Maluku, para wisatawan pasti akan langsung tertuju ke Banda Neira dan Pantai Ora. Tapi, ada satu tempat yang tak kalah cantik dengan Banda Neira dan Pantai Ora, yakni Pantai Lubang Buaya di Maluku Tengah.

Walau berada di Maluku Tengah, Pantai Lubang Buaya tak terlalu jauh dari Kota Ambon, kalian hanya perlu waktu 1 jam perjanan untuk sampai ke pantai tersebut. Disana kalian bisa asyik selfie dan duduk manis menikmati pemandangan maupun melakukan olahraga ekstrem yang memacu adrenalin.

Walau terkesan mempunyai nama yang seram, Pantai Lubang Buaya bisa disebut salah satu pantai terindah di Maluku. Pantai tersebut masih sangat asri dengan air laut biru yang bersih dan dikelilingi hutan yang memanjakan mata para wisatawan.

Tak ada tiket masuk di Pantai Lubang Buaya, kalian hanya perlu membayar uang parkir mobil atau motor. Disana juga terdapat pondok-pondok milik warga lokal yang bisa kalian gunakan untuk menikmati pantai sekaligus menjajal kuliner di Pantai Lubang Buaya.

Jika beruntung, kalian bisa melihat keindahan sunset di Pantai Lubang Buaya. Sunset di timur Indonesia tentunya tak akan pernah mengecewakan para wisatawan.

pantai lubang buaya

Pantai Lubang Buaya merupakan salah satu spot diving terbaik di Maluku, disana terdapat terumbu karang yang masih sehat dan aneka hewan laut yang berenang bebas. Jika beruntung kalian akan bertemu dengan Ikan Hiu, Ikan Nemo, dan lion fish dikedalaman tertentu.

Jika kalian tertarik mencoba scuba diving disana, kalian bisa menghubungi dive master di kota Ambon untuk menjadi guide saat menyelam di pantai Lubang Buaya. Kalian hanya perlu merogoh kocek sekitar 500rb-an untuk mencoba sensasi menyelam disana.

Spot menyelam disana terbagi untuk penyelam pemula dan penyelam profesional. Sekedar informasi, kalian harus mempunyai lisensi menyelam untuk bisa mencoba serunya scuba diving.

Selain bisa untuk scuba diving, Pantai Lubang Buaya bisa menjadi pilihan untuk olahraga freediving. Para wisatawan yang tak mau ribet menggunakan alat scuba, bisa menjajal sensasi freediving atau menyelam bebas tanpa alat.

Dengan kedalaman yang mencapai puluhan meter, Pantai Lubang Buaya merupakan spot ideal untuk menjajal freediving. Disana banyak spot freediving yang bisa kalian coba tergantung level kemampuan penyelam.

Wisatawan harus membawa peralatan seperti masker freediving dan fins untuk mencoba olahraga freediving. Namun, kalian harus ditemani buddy atau penyelam bebas berpengalaman untuk keamanan dan kenyamanan saat mencoba freediving di Pantai Lubang Buaya.

pantai lubang buaya

Di Pantai Lubang Buaya para wisatawan juga bisa keliling pantai menggunakan Kole-kole atau perahu tradisional Maluku. Warga lokal disana menawarkan jasa sewa perahu dengan harga terjangkau.

Kalian bisa mendayung perahu sendiri maupun menyewa jasa pemandu untuk berkeliling Pantai Lubang Buaya. Selain menggunakan Kole-kole, para wisatawan juga bisa memilih menggunakan speed boat maupun membawa perahu kano atau kayak sendiri.

Ada satu hal unik yang bisa dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Pantai Lubang Buaya, yakni melompat ke laut dari atas pohon. Disana terdapat satu pohon besar yang biasa digunakan para wisatawan untuk melompat ke laut dari atas ketinggian pohon.

Adrenalin kalian akan terpacu dengan melompat dari ketinggian 10 meter ke dalam air laut yang dalam. Namun, bagi yang ingin mencoba melompat ke laut dari atas pohon harus memiliki kemampuan berenang yang baik.

Menarik bukan Pantai Lubang Buaya di Maluku? Banyak alasan untuk mengunjunginya lho ! jadi, kapan kalian main ke pantai Lubang Buaya?

Baca juga: Spesies Pesisir Bisa Bertahan di Pusaran Tumpukan Plastik di Laut Lepas ? 

Editor: J.F. Sofyan

Artikel Terkait

Persaingan Nelayan Versus Perusahaan Perikanan Raksasa

Pada September 2022, laporan Greenpeace Asia Timur berjudul “Fake My Catch – the unreliable traceability in our tuna cans” menemukan bahwa kapal-kapal perikanan Taiwan yang memasok hasil tangkapan ke merek makanan laut Amerika Serikat, Bumble Bee, melalui perusahaan pengolah tuna, Fong Chun Formosa (FCF), diduga melakukan penangkapan ikan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai produksinya.

Tanggapan